Meski Pandemi, Perajin Jaranan Buto Mainan Masih Semangat

by -1590 Views
Foto : Kerajinan jaranan buto(yud
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Bisa terampil dalam membuat sesuatu yang memiliki nilai jual, merupakan kelebihan tersendiri bagi sebagian masyarakat. Karena dari karya seni yang diciptakan mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup keseharian. Karena itu, tak jarang dari warga yang mampu membuat kerajinan, terus mengembangkan bakatnya meski ditengah pandemi – covid – 19.

Hal ini dipaparkan Edi Trisusilo (35) pemuda Dusun Krajan, Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo. Dari kerajinan yang dikembangkan hingga laku dipasaran, lantaran kerajinan mainan jaranan butonya memiliki ciri khas tersendiri, sehingga cukup untuk membantu kebutuhan hidup kesehariannya.



“Saat ini cukup meski omset penjualan di masa pandemi covid – 19 menurun,” jelas Edi.

Menurut Edi, motif mainan jaranan buto yang diproduksinya terdapat 3 jenis. Yakni jenis ‘Buto Buntil, Buto Rojo, dan Buto Patih’. Kerajinannya dijual dengan harga sangat ekonomis menggunakan bahan baku matras atau karet topi, cat dan bambu.

Cara membuatnya, awalnya karpet itu dipotong dan di bentuk menyerupai jaranan buto yang direkatkan dengan bambu penguatnya. Kemudian dilukis sesuai motifnya, dan langkah terakhir diwarnai menggunakan cat. Jika sudah selesai mainan itu siap dipasarkan.

“Sebelum pandemi, sebulan kita mampu produksi 100 biji. Penjualannya di toko – toko mainan dan di sanggar tari,” terang Edi, kemarin.

Selain jaranan bermotive buto. Edi, juga memproduksi jaranan ‘Pegon’ mainan. Harganya juga sama, namun beda bahan. Kalau jenis pegon Edi, membuatnya dari anyaman bambu.

“Pegon kita juga produksi. Harga bisa berubah dilihat dari tingkat kesulitan, bahan dan ukurannya. Karena ukurannya untuk dewasa dan anak – anak,” terang Edi.

Edi menambahkan, jika masyarakat ingin memesan jaranan buto yang asli terbuat dari kulit dia juga siap menerima dan memproduksinya. Tentunya harganyapun juga cukup lumayan mahal.

” Kalau kulit agak mahal. Karena selain bahan baku yang sulit didapat, tingkat pembuatannya juga cukup rumit,’ urainya.

Dari turunya omset di masa pandemi Covid-19, Edi berharap wabah ini cepat berlalu agar aktivitas masyarakat kususnya di kesenian bisa kembali normal.

“Itu harapan kami, semoga Corona cepat berakhir,” harap Edi.

Wartawan : M. Yudi Irawan

 

iklan warung gazebo

No More Posts Available.

No more pages to load.