Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI Dukung Blora Menjadi Pusat Pengembangan Sorgum Nasional

by -44 Views
Writer: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono

Blora, seblang.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Yandri Susanto, menghadiri panen benih sorgum tersertifikasi di lahan Kelompok Tani Barokah, Dukuh Gelam, Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) pada Minggu pagi, (11/5/2025).

Kegiatan tersebut merupakan inisiasi warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dihadiri antara lain; Ketua Umum DPP LDII, KH.Chriswanto Santoso, Ketua DPW LDII Jateng dan Bupati Blora, Arief Rohman yang didampingi beberapa pejabat serta beberapa undangan lain

Dalam kesempatan tersebut, Yandri mengapresiasi peran aktif LDII dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dalam mengembangkan sorgum sebagai alternatif diversifikasi pangan nasional.

“Bagus ini, sorgum bisa menjadi alternatif bahan pangan masa depan. Apalagi harganya menguntungkan bagi petani. Saya setuju jika Blora dijadikan pusat pengembangan sorgum, tidak hanya untuk konsumsi tetapi juga untuk pembenihan unggul,” ujar Yandri.

Yandri menyatakan kesiapannya untuk membantu koordinasi lintas kementerian di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, guna memastikan komoditas sorgum dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan mendapatkan perhatian lebih dalam pengembangannya. “Benih sorgum Blora yang telah tersertifikasi perlu dipatenkan agar dikenal luas hingga pasar internasional,” tambahnya

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto menyatakan program pengembangan benih sorgum ini merupakan bentuk nyata komitmen LDII dalam mendukung diversifikasi dan swasembada pangan nasional. “Kami pilih Blora karena tanahnya cocok untuk sorgum. Apalagi kepala daerahnya sangat mendukung,” ujarnya.

Lahan sorgum yang dipanen kali ini memiliki luas 0,5 hektare dengan varietas Super-1. Benih ditanam sejak 17 Januari 2025 dan dipanen bukan untuk konsumsi, melainkan untuk pembenihan. Tanaman sorgum ini bisa dipanen hingga tiga kali dari satu kali tanam. “Sudah ada pesanan dari petani di Ngawi dan Wonogiri. Di Blora, tanamannya bisa tumbuh tinggi dan hasilnya bagus,” tambah Chriswanto.

LDII juga berperan sebagai pendamping tidak hanya pada proses penanaman dan panen, tapi juga menjamin rantai penjualan sebagai off taker hasil panen.

Dia juga menyampaikan rencana LDII untuk menyampaikan langsung kepada Presiden agar pengembangan sorgum menjadi agenda nasional.“Kalau tidak ada yang membeli, buat apa kita minta petani tanam. Jadi kami siap salurkan hasil panen sorgum. Bahkan kami akan minta dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan produk turunannya,” ujarnya.

Sementara Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan apresiasi kepada LDII atas inisiatif pengembangan tanaman sorgum didaerahnya.

Menurut dia, sorgum merupakan tanaman menjanjikan yang tidak hanya menghasilkan biji untuk pangan, tetapi juga batangnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. “Blora punya populasi ternak sapi terbesar di Jawa Tengah. Jadi sorgum sangat cocok dikembangkan disini,” kata Arief.

Lebih lanjut dia optimistis Blora bisa semakin kuat sebagai lumbung pangan Jateng dan berharap luas tanam sorgum di Blora dapat terus diperluas dan bersinergi dengan sektor peternakan.

“Padi kita surplus sampai 70 persen, produsen tertinggi kelima di Jateng. Jagung kita terbesar kedua setelah Grobogan. Ditambah tebu dan kini sorgum, posisi Blora makin kokoh sebagai sentra pangan nasional,” pungkasnya./////

iklan warung gazebo