Desa Watukebo Wongsorejo Banyuwangi Kembangkan Peternakan Ayam Petelur, Telur Dibagikan ke Warga Miskin

by -55 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.comPemerintah Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, mengembangkan peternakan ayam petelur untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mengentaskan kemiskinan. Program yang didanai dari Dana Desa ini menghasilkan telur yang didistribusikan secara rutin kepada warga miskin, lansia, ibu hamil, dan balita stunting.

Setiap bulan, sekitar 4.000 hingga 5.000 butir telur dibagikan kepada ratusan warga dari kelompok rentan. Masing-masing penerima mendapatkan 10 butir telur melalui kader posyandu. Selain untuk program ketahanan pangan, telur juga dibagikan saat kegiatan desa, seperti peringatan Maulid Nabi, pengajian akbar, atau saat ada warga yang meninggal dunia.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyebut inisiatif ini sebagai contoh efektif pemanfaatan Dana Desa. “Selain memperkuat ketahanan pangan, program ini juga membantu mengentaskan kemiskinan,” ujarnya. Ia menambahkan, program tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo terkait akses pangan bergizi untuk seluruh keluarga.

Program peternakan ayam petelur di Desa Watukebo mulai dijalankan sejak pertengahan 2024. Kepala Desa Watukebo, Maimun Hariyono, mengatakan bahwa program ini bertujuan menciptakan kegiatan ekonomi produktif yang berdampak langsung ke masyarakat. “Modal awal kami sekitar Rp263 juta, setara 20 persen dari Dana Desa. Digunakan untuk membangun kandang, membeli bibit ayam, dan pakan,” jelasnya.

Peternakan tersebut kini menampung sekitar 1.000 ayam petelur dengan tingkat produksi mencapai 85 persen atau rata-rata 850 butir telur per hari. Dalam pengelolaannya, Pemdes melibatkan delapan warga dan kelompok peternak lokal, tidak hanya sebagai tenaga kerja, tetapi juga untuk transfer ilmu beternak.

“Kandang yang kami bangun sudah semi modern, jadi pengelolaannya lebih efisien meski jumlah pekerjanya terbatas,” tambah Maimun.

Melihat hasil yang positif, tahun ini Pemdes kembali menganggarkan dana sebesar Rp344 juta untuk memperluas kandang dan menambah 1.500 ekor ayam petelur. Angka stunting di desa juga menunjukkan penurunan, dari 57 balita pada 2023 menjadi 37 pada 2024.

Selain program ini, Banyuwangi juga mengembangkan model ketahanan pangan lain seperti Sister Say (Sistem Terintegrasi Ternak, Ikan, dan Sayur), yang melibatkan ibu rumah tangga dalam mengelola pekarangan rumah untuk mencukupi konsumsi harian sekaligus menambah penghasilan.

iklan warung gazebo