Diaspora Banyuwangi di Bandung Didorong Ambil Peran Majukan Daerah

by -56 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak diaspora Banyuwangi di berbagai kota untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah. Ajakan itu disampaikan saat menghadiri Halal bi Halal Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Bandung di Puri Bambu, Minggu (4/5/2025).

Ipuk menegaskan bahwa kemajuan daerah membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan wilayah. Ia menyebut, sumber daya di daerah tidak cukup jika hanya bergantung pada aparatur sipil negara (ASN).

“Tak mungkin hanya mengandalkan yang ada di Banyuwangi. Semua pihak, termasuk diaspora, perlu urun tangan dan pikiran,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ipuk juga mendorong generasi muda Banyuwangi yang merantau untuk terus meningkatkan kapasitas diri. Ia tak mempermasalahkan jika anak-anak muda ingin merantau, selama tetap memiliki semangat membangun kampung halaman.

“Silakan lihat dunia. Tapi jangan lupa pulang dan ikut majukan daerah. Tingkatkan kompetensi dan abdikan untuk Banyuwangi,” tegasnya.

Pernyataan Ipuk disambut antusias oleh warga Ikawangi. Sesepuh Ikawangi Bandung Djuhri Rosyidi menegaskan kesiapan komunitas diaspora untuk mendukung pembangunan daerah.

“Selagi kami bisa, kami siap bantu kemajuan Banyuwangi,” kata Djuhri, mahasiswa ITB pertama asal Banyuwangi angkatan 1957 yang juga pensiunan pejabat Kementerian ESDM.

Menurutnya, banyak diaspora Banyuwangi yang kini menjadi ahli di berbagai bidang strategis seperti gempa, tambang, dan penerbangan.

Ketua Ikawangi Bandung Edy Suwondo juga menegaskan bahwa proses regenerasi intelektual Banyuwangi terus berjalan. Banyak dosen muda asal Banyuwangi kini berkiprah di kampus-kampus ternama.

“Kami bangga mengaku berasal dari Banyuwangi. Dan kami tertantang untuk ambil bagian dalam memajukan daerah,” ujar dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB itu.

Salah satu sosok muda inspiratif yang hadir dalam acara tersebut adalah Dr. Dewi Agustiningsih. Perempuan kelahiran 1998 ini tercatat sebagai lulusan doktoral termuda dan tercepat di UGM, dan kini menjadi dosen di ITB.

“Sejak November tahun lalu tinggal di Bandung setelah diterima sebagai dosen,” ungkapnya.

Selain Ikawangi Bandung, acara halal bi halal ini juga diikuti oleh Ikawangi dari sejumlah kota lain di Jawa Barat dan Jakarta.//////

iklan warung gazebo