Telusuri Jejak Lokal, Bupati Situbondo Gagas Diskusi Sejarah Pendopo

by -12 Views
Writer: Kadari
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Situbondo, seblang.com – Upaya mendalami dan melestarikan sejarah lokal Kabupaten Situbondo terus digalakkan. Terbaru, Pemerintah Kabupaten Situbondo menggelar lawatan diskusi sejarah pendopo dari masa ke masa, yang bertujuan untuk menelusuri jejak peran dan fungsi bangunan bersejarah tersebut sebagai pusat pemerintahan dan peradaban lokal.

Kegiatan dihadiri oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, yang melibatkan guru sejarah dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Situbondo. Inisiatif ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan pengetahuan mendalam tentang sejarah lokal, khususnya yang berpusat pada pendopo, sehingga mereka dapat menularkan pemahaman tersebut kepada para peserta didik.



Pendopo sebagai jantung pemerintahan diharapkan menjadi titik awal untuk memahami dinamika sejarah Kabupaten Situbondo secara menyeluruh.

Dalam sambutannya, Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyampaikan terkait identitas Pendopo. Melalui berbagai pertimbangan, cerita sejarah, referensi, dan perenungan mendalam, Bupati yang akrab disapa Mas Rio ini menginginkan perubahan nama Pendopo Aryo Situbondo menjadi Pendopo Rakyat Situbondo.

“Nama Pendopo Rakyat Situbondo adalah pilihan yang paling moderat, mencerminkan semangat inklusif dan kepemilikan bersama oleh seluruh masyarakat Situbondo,” ujar Bupati Mas Rio dalam sambutannya di Rumah Tabing Tongkok Pendopo Situbondo, Rabu, (16/4/2025).

Keinginan perubahan nama pendopo disambut baik oleh para peserta diskusi, yang melihatnya sebagai langkah progresif dalam merefleksikan semangat zaman dan mendekatkan simbol pemerintahan dengan masyarakat.

Marfi, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah SMK se-Kabupaten Situbondo, menyambut antusias kegiatan diskusi ini. Ia mengungkapkan apresiasinya terhadap perhatian Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo terhadap literasi dan sejarah lokal.

“Dari diskusi tadi, kami menangkap betapa besar perhatian Bapak Bupati terhadap literasi dan sejarah. Beliau bahkan memiliki program untuk menghidupkan kembali kegiatan bertema sejarah, termasuk pemanfaatan perpustakaan dan pengembangan wisata sejarah,” ungkapnya.

Ia, menambahkan bahwa MGMP Sejarah sangat mendukung program-program Pemkab Situbondo yang berorientasi pada pelestarian dan pemahaman sejarah.

Lebih lanjut, Marfi menyampaikan harapannya terkait pengembangan sektor-sektor yang berkaitan dengan sejarah dan budaya di Situbondo.

“Kami berharap arsip daerah terus diperkaya koleksinya, wisata sejarah dan religi dikembangkan, dan kami sebagai guru sejarah memiliki lebih banyak ruang untuk menyelenggarakan kegiatan sejarah lokal. Ini penting agar kami dapat menyampaikan kepada anak didik tentang peristiwa masa lalu di Situbondo,” jelasnya.

Menurut Marfi, pemahaman sejarah lokal penting untuk menanamkan nilai-nilai positif dari masa lalu dan menghindari kesalahan yang pernah terjadi.

Marfi mencontohkan potensi pembelajaran dari bangunan-bangunan kolonial di Situbondo, yang dapat memberikan wawasan tentang tata ruang dan perkembangan wilayah pada masa itu. Selain itu, kejayaan Besuki di masa lampau sebagai pusat perdagangan juga dapat menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda.

“Jika Bapak Bupati tadi menyinggung Besuki sebagai wilayah dengan masyarakat pedagang berdasarkan kajian sejarah, hal-hal seperti ini yang perlu kita pelajari dan ceritakan kepada siswa. Dengan demikian, generasi penerus tetap memperhatikan sejarah, baik dari aspek bangunan, kesenian, budaya, dan melestarikannya,” imbuh Marfi.

Dalam kesempatan tersebut, Marfi juga menyoroti pentingnya pengembangan perpustakaan daerah. Ia berharap perpustakaan Situbondo dapat menjadi ruang yang menyenangkan, ramah, dan memiliki koleksi yang lengkap, sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat.

“Harapan kami, perpustakaan Situbondo menjadi tempat yang nyaman dan memiliki koleksi yang lengkap, sehingga pengunjung selalu menemukan apa yang mereka cari. Untuk meningkatkan minat baca, perlu diperbanyak kegiatan literasi dan sosialisasi,” pungkasnya.

Kegiatan lawatan diskusi sejarah pendopo ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam menggali dan mempopulerkan sejarah lokal Situbondo, menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan memberikan bekal pengetahuan yang berharga bagi generasi muda. Dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Situbondo menjadi angin segar bagi para pegiat sejarah dan pendidikan yang ada di Situbondo.//////

iklan warung gazebo