Mahasiswa UNAIR dan Malaysia Jadikan Banyuwangi sebagai Laboratorium Inovasi Sosial Berkat Program-Program Kreatif

by -15 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W Sulaksono
iklan aston
iklan aston iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Sebanyak 96 mahasiswa dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) secara resmi memulai program Belajar Bersama Komunitas (BBK) di Kabupaten Banyuwangi. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Banyuwangi, M.Y. Bramuda, dalam acara penerimaan yang digelar di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Jumat sore (21/2/2025).

“Selamat datang. Terima kasih telah memilih Banyuwangi. Semoga semua kegiatannya bisa berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi para mahasiswa dan Banyuwangi utamanya,” ujar Bramuda dalam sambutannya.





Acara penerimaan tersebut juga dihadiri oleh jajaran pimpinan UNAIR, di antaranya Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNAIR, Dr. Pratiwi Soesilawati, Ketua program Geliat Prof. Nyoman Anita Damayanti, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA) Unair Banyuwangi, Prof. Soetojo, serta segenap civitas akademika UNAIR.

Dr. Pratiwi Soesilawati menjelaskan alasan pemilihan Banyuwangi sebagai lokasi pengabdian masyarakat. “Banyuwangi sengaja dipilih lantaran memiliki beragam program inovatif yang terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Ini yang menjadi daya tarik sebagai lokasi belajar mahasiswa kami. Harapannya, selain bisa menerapkan apa yang telah didapatkan di perkuliahan, mereka juga bisa menyerap spirit berinovasi dan hal-hal baik lainnya dari sini,” kata Pratiwi.

Rombongan mahasiswa yang akan melaksanakan program BBK terdiri dari 46 mahasiswa UNAIR dan 50 mahasiswa pertukaran pelajar dari Universiti Teknologi Malaysia. Program ini akan berlangsung selama dua pekan penuh, terhitung dari 21 Februari hingga 7 Maret 2025.

Para mahasiswa akan disebar ke empat desa di Kecamatan Licin, yakni Desa Banjar, Licin, Jelun dan Gumuk. Selama berada di lokasi, mereka akan melaksanakan berbagai kegiatan yang menyasar empat sektor utama: pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

“Peserta akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat maupun sekolah-sekolah. Misalnya tentang kesehatan gigi dan mulut,” jelas Pratiwi mengenai rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan.

Selain kegiatan edukasi, para mahasiswa juga akan memberikan pelatihan-pelatihan praktis untuk meningkatkan perekonomian warga. Beberapa di antaranya adalah pelatihan mencukur, pembuatan sistem akuaponik, serta teknik budidaya ikan lele.

Tidak hanya itu, rombongan mahasiswa juga dijadwalkan akan turun ke posyandu-posyandu untuk memberikan penyuluhan kesehatan serta pendampingan khusus bagi ibu hamil dan ibu balita.

“Berbagai kegiatan yang kami laksanakan semoga bisa membawa dampak positif bagi warga setempat,” tutup Pratiwi.

iklan warung gazebo