Banyuwangi, seblang.com – Program pengelolaan sampah sirkular Banyuwangi melalui Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Balak menarik perhatian Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam kunjungan kerjanya selama dua hari, Rabu-Kamis (3-4/2/2025). TPS modern berkapasitas 84 ton per hari ini telah sukses mengolah 483,2 ton sampah menjadi bahan bakar alternatif dan kompos sejak Agustus 2023.
“Ini adalah bentuk ekonomi sirkular. Jadi semuanya berputar. Ternyata hampir semua kecamatan ada pengolahan sampah. Bahkan TPS bisa menghasilkan plastik daur ulang dan bahan bakar. Banyak yang harus ditiru dari Banyuwangi,” kata Zulhas saat meninjau fasilitas tersebut didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
TPS Balak yang merupakan implementasi program Banyuwangi Hijau ini dibangun melalui kolaborasi dengan PT Systemiq Lestari Indonesia dan didukung penuh oleh Pemerintah Norwegia, Borealis, USAID, serta lembaga pendonor lainnya. Fasilitas modern ini mengolah sampah organik menjadi kompos berkualitas, sementara sampah anorganik dipilah menjadi plastik daur ulang dan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).
Cakupan layanan TPS Balak kini meluas dari 14 menjadi 37 desa di enam kecamatan, yakni Songgon, Sempu, Genteng, Singojuruh, Rogojampi dan Kabat. Fasilitas ini telah melayani 11.313 pelanggan (rumah) atau setara dengan 49.777 jiwa, dengan rata-rata sampah masuk mencapai 18,8 ton per hari.