Bappedalitbang Kabupaten Blitar: FGD Bahas Kebijakan Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi Aman

by -389 Views
iklan aston

Blitar, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Bappedalitbang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) membahas asesmen kebijakan untuk air minum dan sanitasi aman. Acara yang diselenggarakan di Hotel Santika Blitar, pada Kamis (17/10/2024) ini dihadiri dari perangkat daerah yang terkait bidang air minum dan sanitasi, serta sektor swasta formal dan informal yang bergerak di bidang Water, Sanitation, and Hygiene (WASH).

Berdasarkan data LKPJ tahun 2023, capaian akses aman air limbah domestik di Kabupaten Blitar mencapai 1,62%, akses layak sebesar 88,55%. Untuk akses air minum aman, baru mencapai 3,54%, sementara akses air minum layak tercatat 89,70%, dengan 26,81% di antaranya menggunakan jaringan perpipaan dan cakupan layanan PDAM sebesar 5,94%.

iklan aston
iklan aston

Kabupaten Blitar telah ditetapkan sebagai salah satu lokasi dampingan Program United States Agency for International Development Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene Marke (USAID IUWASH Pasar) untuk periode 2023-2028, sesuai dengan surat Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kementerian PPN/Bappenas Nomor: T-03492/Dt.6.5/PP.8.02/02/2024. Program ini sejalan dengan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar 2025-2045, khususnya terkait peningkatan akses layanan air minum dan sanitasi.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Blitar, Rully Wahyu Prasetyowanto, mengatakan bahwa masukan dari sektor swasta dalam pengembangan kebijakan daerah sangatlah penting.

“Kami berharap FGD ini dapat memberikan banyak masukan terkait kebutuhan regulasi yang mendukung pasar air minum dan sanitasi. Kolaborasi dengan sektor swasta menjadi kunci percepatan layanan di Kabupaten Blitar,” ujarnya.

FGD ini menjadi bagian dari Rencana Kegiatan Tahunan Program USAID IUWASH Pasar, dengan tujuan memperkuat kontribusi sektor swasta dalam layanan dan produk air minum dan sanitasi. Beberapa tujuan spesifik FGD ini antara lain:

1. Memahami kebutuhan, tantangan, dan peluang bagi sektor swasta dalam memperluas keterlibatannya di pasar WASH.
2. Mendapatkan umpan balik dari pemerintah daerah terkait regulasi yang dapat mendukung partisipasi sektor swasta.
3. Merumuskan tindakan lanjutan yang akan dilakukan selama enam bulan ke depan.

Rully Wahyu juga menambahkan, sinergi lintas sektor sangat diperlukan untuk mempercepat peningkatan layanan air minum dan sanitasi di Kabupaten Blitar.

“Kami memerlukan dukungan dari USAID IUWASH Pasar dalam penyusunan regulasi yang akan memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, demi mewujudkan akses air minum dan sanitasi aman bagi masyarakat Kabupaten Blitar,” tambahnya.

Acara ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memfasilitasi dialog antara pemerintah dan sektor swasta, untuk bersama-sama mencari solusi yang tepat dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan air minum serta sanitasi di Kabupaten Blitar. (adv/litbang/dip)

No More Posts Available.

No more pages to load.