Banyuwangi, seblang.com – Wahyu Riyanto, seorang pemuda penyandang difabel dari Desa /Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) memiliki hobi yang tidak biasa. Pemuda kelahiran tahun 1994 ini kerap membagikan momen mendaki gunung di akun instagram @wahyuuri_ miliknya.
Salah satunya saat dia mendaki di Taman Wisata Alam Gunung Ijen yang terkenal dengan fenomena alam Blue Fire dengan ketinggian 2769 Mdpl.
Kecintaan Wahyu pada aktifitas ekstrem dimulai sejak tahun 2013 silam saat dirinya masih duduk di bangku SMA. Sejak saat itu, dia telah mendaki Gunung Ijen sebanyak 8 kali dan Gunung Meranti 3 kali.
Meskipun memiliki keterbatasan fisik, pemuda lulusan Sarjana Komputer ini selalu berhati-hati dan mempersiapkan diri dengan matang sebelum mendaki. Ia melakukan pemanasan seperti lari kecil untuk mengatur napasnya.
Dalam pendakian di Gunung Ijen, Wahyu berangkat pukul 02.20 WIB agar dapat mencapai puncak sebelum matahari terbit.
“Bagi saya, difabel bukan berarti tidak mampu melakukan kegiatan tertentu. Justru keterbatasan ini membuat saya semakin bersyukur atas nikmat Tuhan dan merasakan betapa indahnya alam ini,” ungkap Wahyu.
Kisah inspiratif Wahyu ini telah menarik perhatian banyak orang di media sosial. Para Netizen kagum dengan semangatnya dan termotivasi untuk tidak menyerah dengan keterbatasan. Wahyupun berharap kisahnya dapat memotivasi difabel lain untuk mengejar mimpi dan harapan mereka.
“Saya ingin pesan kepada teman-teman difabel di luar sana, jangan pernah patah semangat. Kita bisa melakukan apapun yang kita mau asalkan fokus yakin dan berusaha keras,” pesan Wahyu.
Wahyu adalah contoh bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk mencapai mimpi. Semangatnya yang pantang menyerah dan rasa syukur atas nikmat Tuhan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
“Saya ingin mencoba hal baru lainnya seperti snorkeling dan diving. Ini merupakan hal seru yang bakal menjadi pengalaman pertama saya. Dulu juga sudah pernah mencoba olahraga sepatu roda,” pungkas Wahyu.//////