Pande Besi Banyuwangi Jaga Kualitas Ditengah Modernitas

by -2520 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W Sulaksono
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Di pelosok desa Banyuwangi, terselip kehidupan para pande besi yang gigih mempertahankan tradisi leluhur. Meski digempur produk pabrikan, mereka tak gentar, justru mengasah kualitas hingga mengorbit ke berbagai penjuru Nusantara.

Kandar Nurhadi, salah seorang pande kawakan di Dusun Kendal, Desa Sumberbaru, Singojuruh mencerminkan semangat itu. Dibesarkan di lingkungan pande turun-temurun, ia mewarisi pengetahuan mencetak perkakas dari kakeknya, Mbah Kawit, sang perintis.

iklan aston

Hingga kini, pesanan masih mengalir dari berbagai daerah seperti Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, hingga Sumbawa. “Biasanya kalau pesanan spesial seperti ukiran, membutuhkan waktu lebih lama. Saya pernah membuat pedang dengan selongsong berukir pesanan khusus,” ungkap Kandar yang telah 35 tahun menggeluti profesi ini.

Pande Besi di Banyuwangi bukan sekadar memproduksi alat pertanian dan dapur, namun juga mampu menghasilkan senjata seni seperti pedang dan golok berukir. Bahan baku utama adalah baja, dipilih untuk menghasilkan ketajaman dan keawetan maksimal.

“Kalau bahan bakunya baja, kualitas dan ketajamannya tahan lama,” imbuh Kandar yang sehari bisa memproduksi 10 perkakas untuk dipasarkan ke berbagai pasar tradisional di Banyuwangi dan Jember.

Kualitas istimewa itulah yang membuat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terkesan. “Kualitasnya sangat bagus dan kuat karena dibuat secara tradisional. Terbukti para pande besi di kampung ini banyak menerima pesanan dan mampu bersaing dengan produk pabrik,” ujar Ipuk.

Di tengah pesatnya industri modern, para pande besi Banyuwangi bukanlah dinosaurus dari masa lalu. Mereka justru menjadi mutiara eksotis yang mempertahankan tradisi sembari meraih apresiasi hingga ke mancanegara.

Pengrajin logam ini tetap kokoh berdiri sebagai simbol ketangguhan dan ketekunan, mengingatkan kita bahwa warisan leluhur adalah harta yang tak ternilai harganya. Setiap dentuman palu dan percikan api adalah nyanyian perjuangan untuk melestarikan tradisi yang telah mewarnai Bumi Blambangan selama berabad-abad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.