Pelaku UMKM Banyuwangi Butuh Bantuan Peralatan Modern Untuk Penuhi Permintaan Toko Modern

by -186 Views
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Beberapa pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Ekonomi Kreatif yang tergabung dalam Asosiasi Pangan Olahan Banyuwangi (Aspoba) Banyuwangi produknya mampu menjadi mitra toko modern yang memiliki jaringan luas di Indonesia membutuhkan dukungan peralatan yang memadai.

Menurut salah seorang pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif Banyuwangi, Wahono, sebenarnya ada permintaan dari ritel yang ada di Jakarta, Jawa Tengah dan beberapa provinsi lain terhadap produk ‘Keciput dan Roti Bolu” dari Banyuwangi. Namun belum menyanggupi karena kuatir tidak mampu memenuhi permintaan mereka.

iklan aston

“Kalau dihitung beneran keciput teman-teman tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan produk dari kabupaten / kota lain yang prosesnya menggunakan alat-alat yang canggih. Orang-orang yang produknya sudah mampu menembus pasar nasional seharusnya pemerintah ada campur tangan,” ujar Wahono di salah satu tempat kuliner Banyuwangi pada Minggu (19/5/2024).

Dia menuturkan para pelaku UMKM yang mampu menjadi mitra toko modern saat ini merupakan pelaku usaha yang tangguh dan sudah teruji dari puluhan anggota Aspoba Banyuwangi yang mampu menjalin kerjasama toko modern berjaringan.

Pria asal kecamatan Rogojampi itu menambahkan para pelaku UMKM yang bertahan sampai saat ini rata-rata memulai usaha pada tahun 2001. Saat ini usaha yang ditekuni mampu memberikan lapangan perkerjakan 6 sampai dengan 50 warga.

Adapun produk yang dipasok untuk toko modern dua item saja yaitu “Keciput dan Roti Bolu”, meskipun mereka rata-rata memiliki produk jajanan tradisional yang lain.”Tetapi kami tidak berani melayani permintaan toko modern untuk produk yang lain karena kuatir tidak mampu dan terkena pinalti,” imbuh Wahono.

Lebih lanjut dia menungkapkan bersama teman Aspoba yang lain secara rutin mengirimkan produk untuk wilayah Jatim yang ada di kabupaten Jember Malang Surabaya Gresik dan kabupaten Jombang.

Untuk saat ini untuk permintaan (Pre Order / PO) terhadap produk UMKM Banyuwangi yang lain lewat satu pintu, Eko Hariyono termasuk untuk pembayaran. Apabila ada kelompok lain misalnya dari Plasma pembayaranya satu pintu, berati titip transfer.

“Kita ini rukun kompak dan bersatu serta bersaing secara sehat. Pelaku UMKM Banyuwangi yang mampu melayani order dari beberapa pusat oleh-oleh di Banyuwangi adalah kelompok yang selama beberapa tahun mampu menjadi mitra toko modern nasional yang berjaringan,” tambah Wahono.

Untuk sementara ini para pelaku usaha camilan berasal dari wilayah kecamatan Banyuwangi dan kecamatan Rogojampi. “Karena untuk jajan ini bukan sekadar mempunyai modal besar tetapi butuh jam terbang, sehingga rata-rata memiliki mental baja. Bahkan pernah meneria retur yang jumlahnya besar dari ritel yang ada di pulau Bali,” ujar Wahono.

Pada saat pandemi Covid 19 beberapa tahun lalu, menurut dia omset jajan tradisional yang mereka tidak terpengaruh karena toko modern yang mitra tidak tutup hanya membatasi jam operasionalnya.”Pada saat Covid itu banyak pelaku UMKM Banyuwangi yang mampu membangun rumah, membeli kendaraan dan lain-lain,”pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.