Rukun Tani Sumberejo Pakel Banyuwangi: “Tali Asih” Dugaan Upaya Adu Domba Masyarakat Desa

by -389 Views
Rukun Tani Sumberejo Pakel menolak Tali Asih yang dianggap upaya adu domba masyarakat
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Rukun Tani Sumberejo Pakel mengungkapkan adanya dugaan upaya untuk memecah belah masyarakat desa oleh pihak berwenang dan sebuah perusahaan perkebunan. Dugaan ini muncul setelah pemberian uang sebesar Rp 3 juta per kepala yang disebut sebagai “tali asih” kepada warga.

Menurut Rukun Tani Sumberejo Pakel, pemberian uang tersebut bukan tanpa pamrih. Mereka menduga ada timbal balik besar yang diinginkan oleh pihak inisiator untuk melancarkan niat jahatnya memecah belah warga desa.

iklan aston

“Masyarakat yang bukan Rukun Tani dan warga luar yang mengambil uang ‘tali asih’ tidak menyadari bahwa mereka sedang terjerat dalam niat jahat pihak perkebunan yang sejak dulu senang menindas rakyat dengan kerakusannya,” ungkap Rukun Tani Sumberejo Pakel melalui media sosial Instagram @rukunpakel yang telah memberikan izin seblang.com mengutipnya, Jumat (17/5/2024).

Dikabarkan, beberapa lahan kebun milik warga yang mengambil “tali asih” ditebang oleh orang tidak dikenal. Rukun Tani memastikan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam penebangan tersebut. Mereka justru ingin menciptakan keharmonisan di desa daripada bermusuhan dengan sesama warga.

“Dugaan besar kami, ada orang bayaran perusahaan atau penginisiator yang bergerak dalam bayang-bayang untuk menebang kebun warga bukan Rukun Tani demi menciptakan kemarahan,” tulis mereka.

Kemudian, Rukun Tani didiskreditkan seolah-olah merekalah yang melakukan penebangan, meski tidak ada bukti. Padahal, berita tersebut muncul sebelum Rukun Tani sendiri mendengar kabar penebangan.

Mereka mengaitkan dugaan ini dengan inisiatif “tali asih” yang dianggap awal upaya memecah belah warga desa. Setelah pemberian uang dinilai belum cukup, pihak terkait diduga melancarkan aksi langsung menghasut warga.

“Cara ini warisan kolonialisme Belanda. Upaya politik adu domba sama seperti di masa penjajahan dulu,” pungkas Rukun Tani, mengecam orang-orang yang mendukung para penindas dan menghina warga yang membela tanah airnya.

Sebelumnya diberitakan Seblang.com,
Konflik berkepanjangan antara warga Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dengan perkebunan PT Bumi Sari akhirnya terselesaikan. Atas inisiatif Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Nanang Haryono, kedua pihak sepakat mengakhiri perselisihan dengan menjalin kerjasama menguntungkan.

Warga yang menyetujui kemitraan menandatangani surat pernyataan di hadapan Kapolresta, Camat Licin, dan perangkat desa pada Rabu (24/4/2024) malam. Warga akan dipekerjakan merawat tanaman di perkebunan dan diizinkan bertani tumpangsari. PT Bumisari juga memberikan apresiasi kepada warga berupa “Tali Asih”.

Kapolresta mengajak warga menjaga kerukunan dan kondusifitas wilayah. Ia menegaskan kepolisian akan menindak tegas jika ada intimidasi. Keberadaan perkebunan dinilai dapat mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Bos PT Bumisari, Goenawan Soegondo, menyambut baik kesepakatan ini. Dia membutuhkan banyak pekerja untuk memperbaiki perkebunan.

Dia pun berharap terciptanya hubungan baik antara warga dan PT Bumisari dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan. Warga diajak mematuhi hukum, menjaga keamanan, kerukunan, dan tidak mudah percaya informasi yang tak jelas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.