Banyuwangi, seblang.com – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi telah mengambil langkah-langkah inovatif untuk memaksimalkan potensi sumber daya pertanian. Salah satunya dengan mendorong petani untuk menggunakan sistem tanam culik guna meningkatkan produksi padi nasional.
Kepala Dispertan Banyuwangi, Arief Setiawan, menjelaskan bahwa sistem tanam culik adalah strategi untuk mengoptimalkan pemanfaatan hujan dengan mempercepat waktu tanam. Ia mengatakan bahwa petani dapat langsung menanam kembali setelah panen dengan menggunakan sistem ini.
Langkah ini diambil karena curah hujan di Banyuwangi mulai meningkat, memungkinkan petani memasuki musim tanam utama lebih cepat. Arief menyebutkan bahwa strategi ini dapat menjadi langkah efektif untuk mengatasi dampak El Nino yang menyebabkan mundurnya waktu tanam akibat kekeringan.
“Para petani dapat melakukan percepatan tanam dengan melakukan persemaian lebih awal sehingga tidak perlu menunggu panen selesai,” ungkap Arief.
Selain itu, Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) telah tersedia di seluruh Banyuwangi untuk membantu petani dalam persemaian. Heru Rusianto, General Manager UPJA Tani Makmur Gladag, menjelaskan bahwa dengan sistem tanam culik, petani dapat melangsungkan masa tanam hingga empat kali dalam setahun.
Heru menegaskan bahwa istilah tanam culik merujuk pada penyemaian padi sebelum panen dilakukan. Petani dapat memesan penyemaian 10-15 hari sebelum panen dilakukan, dan benih akan siap tanam setelah 20 hari pemesanan.
Sementara itu, terkait kekhawatiran akan penurunan unsur hara tanah akibat penanaman tanpa jeda, Heru menyatakan bahwa hal ini tidak berpengaruh jika dikelola dengan baik. Dispertan memberikan dukungan dalam menjaga kesuburan tanah dengan produk-produk seperti mikroba dan pupuk hayati cair.
“Program tanam culik ini telah teruji dan terbukti berhasil di berbagai daerah Banyuwangi, seperti di Kedaleman, Rogojampi, Gladag, dan Gintangan. Penggunaan varietas padi unggul IP400 dari program pemerintah telah memberikan hasil yang sukses dalam peningkatan produksi padi,” ungkapnya.
Dengan terobosan ini, Dispertan Banyuwangi terus berkomitmen untuk memajukan sektor pertanian dan mengoptimalkan sumber daya pertanian demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.