Situbondo, seblang.com – Program bantuan pangan (banpang) yang telah digagas Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sejak 2023 telah terlaksana sesuai target dan pelaksanaannya kembali dilanjutkan pada 2024.
Pemerintah terus mengupayakan intervensi harga dengan berbagai program. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan beras 10 kg kepada keluarga penerima manfaat di Seluruh Indonesia.
Banpang menjadi polemik bagi Desa Saletreng Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dimana bantuan pangan yang disalurkan diduga tidak sampai kepada beberapa penerima manfaat seutuhnya baik tahap satu, dua dan tiga.
Hal, ini terungkap ketika beberapa masyarakat Desa Saletreng ini, mengeluhkan adanya bantuan Banpang yang tidak sesuai data penyaluran bagi si penerima manfaat.
Sehingga polemik ramainya bantuan Banpang yang dianggap amburadul di unjuk rasa oleh puluhan warga Saletreng yang terkesan bermain main dengan bantuan Banpang ini, hal ini sudah dilaporkan ke Polres Situbondo atas dugaan penyalahgunaan bantuan pangan yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum Kadus Saletreng yang dilaporkan oleh salah satu aktivis asal Desa Saletreng.
Ramainya persoalan Banpang menjadi atensi bagi PT Yasa yang menjadi salah satu penyalur Banpang Se-kabupaten Situbondo. Sehingga perwakilan dari PT Yasa melakukan investigasi langsung kepada beberapa warga Saletreng yang terdata menjadi penerima manfaat namun sampai hari ini belum juga menerima, padahal seharusnya penyaluran tahap tiga sudah rampung dan dianggap selesai.
“Saya tidak pernah menerima batuan baik tahap satu, dua, dan tiga. Dan beliau sakit sudah hampir 11 bulan tidak bisa bangun dari tempat tidurnya,” ungkap Bunidi (87 tahun) melalui keponakannya asal Laok Bindung RT. 02. RW. 04.
Dilain hal, Koordinator PT Yasa Erfan Hadi Santoso saat mengatakan kepada seblang.com, saat mendapat Pengaduan dari beberapa warga Saletreng tentang Banpang kami langsung melakukan investigasi kepada beberapa penerima manfaat beberapa hari yang lalu sesuai data yang kami miliki.
“Kami sudah turun lapangan dan melakukan investigasi kepada beberapa penerima manfaat dan ada beberapa penerima manfaat sesuai data undangan bagi penerima manfaat ternyata benar sebagian ada yang menerima tahap satu saja, untuk dua, dan tiga tidak menerima, dan yang paling fatal mulai tahap satu, dua dan tiga tidak menerima sama sekali, dan untuk investigasi kami akan terus berlanjut dan akan kami lakukan sampai tuntas sesuai data yang ada,” ujar Erfabn Hadi Santoso Koordinator Kabupaten Situbondo dari PT Yasa.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP. Momon membenarkan adanya laporan yang dilakukan salah satu warga mengenai persoalan bantuan pangan (Banpang).
“Benar, Nanti kami cek lagi mas, dan beberapa saksi sudah dimintai keterangannya,” pungkasnya, Minggu, (31/3/2024). (Kadari)