Pacitan, seblang.com – Harga beras di sejumlah pasar wilayah Kabupaten Pacitan mengalami penurunan bertahap. Di Pasar Minulyo Pacitan, contohnya, harga beras Super Premium (SP) yang sebelumnya Rp16.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp15.000.
Penurunan ini juga terjadi pada jenis beras C4, Delanggu, dan Sriayu, yang turun dari Rp16.000 menjadi Rp15.000 per kilogram.
“Meskipun penurunannya tidak seragam, rata-rata turun Rp1.000 per kilogram. Penurunan ini sudah terjadi dalam seminggu terakhir,” ungkap Parmini (65), salah satu pedagang beras di Pasar Minulyo, Kamis (28/3/2024).
Pedagang lain, Maryana (50), mengonfirmasi penurunan harga tersebut. Ia menyatakan bahwa meskipun tidak signifikan, penurunan harga tersebut memberikan sedikit kelegaan bagi pembeli.
“Naik turun harga beras itu wajar. Tapi tentu senang jika harganya turun,” ujar Maryana.
Maryana juga optimis bahwa harga beras tidak akan naik menjelang Lebaran tahun ini karena musim panen telah tiba, yang berarti pasokan beras diprediksi meningkat.
“Sepertinya harga tidak akan naik. Saat ini sudah musim panen. Bahkan kemungkinan harganya akan turun lagi,” katanya.
Sebelumnya, Polres Pacitan membentuk Satgas Pangan untuk mengantisipasi lonjakan harga dan praktik penimbunan bahan pangan, khususnya beras.
Pembentukan Satgas Pangan ini dilakukan menyusul perintah dari Mabes Polri untuk menindak penyimpangan dan penyalahgunaan distribusi beras.
Satgas ini akan menindak spekulan dan monopoli harga, serta memantau harga bahan pokok di pasar.
Satgas Pangan juga akan memantau stok beras di gudang Bulog dan pasar guna mengetahui ketersediaan bahan pokok, fluktuasi harga, serta kendala yang dihadapi pedagang dan pembeli.
Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, menyampaikan bahwa pembentukan Satgas Pangan merupakan langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri, sejalan dengan instruksi Mabes Polri.
AKBP Agung Nugroho berharap Satgas Pangan dapat bekerja secara efektif dan efisien agar masyarakat dapat merayakan Ramadan dan Idul Fitri dengan harga bahan pokok yang stabil dan terjangkau.
“Kami terus memantau ketersediaan bahan pokok penting (Bapokting) di sejumlah pasar yang ada di Pacitan,” tambah AKBP Agung Nugroho. (*)
