Gegara Tak Pamit Kerja di Luar Kota, Suami di Jember Sekap dan Pukuli Istri dalam Kandang Sapi

by -1088 Views
Wartawan: Fitri
Editor: Herry W. Sulaksono
Supiati ketika diperiksa di kantor polisi
iklan aston

Jember, seblang.com – Supiati (48) warga Dusun Krajan, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember mendapat penganiayaan dan disekap di dalam kandang sapi dekat rumahnya.

Ia mendapatkan perlakukan KDRT tersebut oleh suaminya sendiri Hermawan (51).

iklan aston

Hal itu berawal dari cekcok antara korban dengan suaminya. Gegara ia pergi bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Medan, Sumatera Utara dan tidak pamit kepada suami selama dua bulan.

Kapolsek Wuluhan AKP Solikhan Arief membenarkan terkait adanya tindakan KDRT tersebut. Setelah pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat dan perangkat desa setempat.

Supiati bersama polisi

“Tadi malam (Kamis, 7/3) warga itu mendengar suara perempuan minta tolong dari arah gudang di wilayah setempat. Saat didatangi, didapati ada perempuan yang ternyata korban KDRT,” ucap Arief saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Mapolsek Wuluhan, Jumat (8/3/2024).

Saat itu, korban disekap di dalam kandang sapi oleh suaminya.

Nah korban itu waktu ditemukan warga baru kabur dari penyekapan yang dilakukan suaminya. Yakni di kandang sapi dekat rumahnya, dan diduga karena suaminya marah. Karena korban ini pergi kerja ke luar pulau Jawa, ke Medan (Sumatera Utara). Tapi korban ini tidak izin atau tidak pamit kepada suaminya,” ulasnya.

Untuk kronologi penyekapan yang dilakukan suaminya itu, lanjutArief berawal dari korban baru pulang dari Medan Senin (4/3/2024) kemarin.

“Saat malam harinya, korban dengan suaminya cek cok. Bahkan korban dari pengakuannya mengalami penganiayaan. Korban dipukul batang kayu dan tangan kosong oleh pelaku (suaminya),” ujarnya.

“Sehingga hampir disekujur tubuhnya, korban mengalami luka lebam. Terutama di bagian kepala dan badannya,” sambungnya.

Kemudian, pada Kamis malam (7/8/2024) kemarin, sehabis Magrib, korban kemudian dikurung di dalam kandang sapi kosong. Tangannya diikat menggunakan tali dan rantai di tiang dalam kandang.

“Tujuannya diikat itu, agar korban tidak kabur. Tapi beruntung sekitar pukul 9 malam korban dapat kabur dari dalam kandang. Kemudian melarikan diri ke gudang itu, dan diselamatkan warga. Selanjutnya, oleh warga diantar ke Polsek Wuluhan untuk mendapat perlindungan,” ungkapnya.

Dari hasil interogasi kepada korban, ia bekerja ke luar pulau Jawa itu kurang lebih 2 bulan. “Berangkat sekitar 23 Desember 2023 kemarin. Kemudian pulang Senin kemarin. Jadi sekitar dua bulanan kerja di sana. Serta menurut pengakuannya pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga di sana,” katanya.

Dengan adanya kasus itu, kata Arief, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Unit PPA Satreskrim Polres Jember dan juga DP3AKB setempat. Untuk menindaklanjuti trauma psikis yang dialami oleh korban.

“Bahkan korban sendiri juga masih menjalani perawatan di Puskesmas Wuluhan saat ini. Karena juga mengalami luka-luka akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku,” ungkapnya.

“Sementara untuk pelaku sudah kami amankan langsung tadi malam oleh Unit Satreskrim Polsek Wuluhan. Saat ini juga masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik di Polsek Wuluhan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pasangan suami itu yang terlibat kasus KDRT itu, sudah memiliki 3 orang anak.

Untuk anak yang paling bungsu, saat ini juga mendapat perhatian trauma healing. Karena, mengetahui langsung tindak penganiayaan yang dilakukan bapak terhadap ibunya itu.

“Mereka mempunyai 3 anak. Anak pertama kerja di Bali, yang anak kedua ikut mbahnya di Bondowoso. Yang terakhir ini, masih kecil kelas 6 SD ini ikut dengan orang tuanya. Nah karena mengetahui kejadian yang dialami ibu dan bapaknya. Agar tidak trauma kami dampingi,” kata Arief.

“Kita ajak jalan-jalan dan juga ke pondok pesantren setempat. Karena anak ini katanya mau mondok, dan nanti akan kami bantu, agar bisa mondok. Bertujuan agar memulihkan traumanya. Karena anak sekecil ini khawatir daya ingatnya kuat,” pungkas mantan KBO Reskrim Polres Jember itu.///////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.