Pj Gubernur Jatim Pastikan Stok Beras Aman Hingga Bulan Juni

by -824 Views
Writer: Fitri
Editor: Herry W. Sulaksono
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono
iklan aston

Jember, seblang.com – Menjelang Bulan Ramadan, Pemprov Jatim memastikan kestabilan harga dengan menjaga stok beras aman, hingga enam bulan ke depan.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono sudah melakukan rapat dan koordinasi. Terkait dengan antisipasi kenaikan harga bahan pokok penting (Bapokting). Yakni beras, cabai merah dan besar, daging ayam ras, dan telur.



“Kami sudah melakukan rapat, dan memastikan bahwa menjelang Ramadan dan Idul Fitri, kesiapan dari bahan makanan pokok penting (bapokting). Sudah bisa kita pastikan (aman), yang pertama kesediaannya cukup,” ucap Adhy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Jember, Rabu (6/3/2024).

“Baik itu dari Bulog maupun pasar induk, sudah cukup. Sekitar 150 ribuan ton sekarang. Bahkan sekarang sudah masuk lagi, bongkar muat, 300 ribu ton lagi. Kita kalau lihat (harga) beras sudah mulai turun. Karena harga gilingnya dibawah Rp 7 ribu. Dibandingkan dengan provinsi lain, Jatim lebih rendah dari harga beras medium dan premium,” sambungnya.

Selain menjaga inflasi ekonomi terkait bapokting. Pemprov Jatim juga menjaga stabilitas harga komoditas lainnya.

“Ada cabe rawit, cabe besar, bawang dan telur. Itu saja saja yang kita lakukan bagaimana di pasar-pasar yang untuk distribusi. Itu bisa memberikan harga rendah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Adhy menyampaikan, pihaknya juga menggelar operasi pasar murah. Dengan tujuan untuk menjaga persaingan usaha.

“Tentunya hal ini dilakukan bersama dengan Satgas pangan, untuk kemudian dilakukan operasi pasar. Seperti yang dilakukan saat ini di Jember, kita lakukan pasar murah. Karena semua harus masif, bukan hanya di provinsi, kabupaten, dan stakeholder yang lain. BUMD juga melakukan pasar murah, dan berikutnya akan kita cek keliling,” ungkapnya.

Termasuk juga, kata Adhy, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang melakukan impor beras.

“Impor beras ini seluruhnya (dilakukan) di Indonesia, ada 14 titik. Salah satunya Jawa Timur. Masuk melalui Perak ataupun Probolinggo,” katanya.

“Itu utamanya untuk menambah kebutuhan Bansos beras yang dilaksanakan oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional). Tapi sementara ini, untuk stok kita sendiri, itu sudah cukup. Jadi (impor beras itu) sebagian (juga) untuk stok dan bansos (nanti) bulan Juni,” sambungnya.

Ia menambahkan, kondisi stok beras di wilayah Jawa Timur, dalam satu tahun ini mengalami surplus kurang lebih 3,1 juta ton.

“Bahkan kita (Provinsi Jatim) juga mensuplai 20 provinsi lainnya, tidak bisa kita biarkan. Wilayah timur kalau tidak ada beras dari Jawa Timur, itu juga sulit. Maka mekanisme pasarlah yang membuat seperti itu,” ucapnya.

“Selain itu kita berkoordinasi dengan Perum Bulog. Bagaiamana sekarang Bulog memanej (mengelola/mengatur) pasokan (beras) tersebut. Kalau kita menggunakan mekanisme pasar, terutama yang premium. Mungkin kita tidak bisa mencegah para distributor untuk keluar, karena harganya lebih tinggi. Seperti ke NTB, NTT, Maluku, dan Kalimatan,” pungkasnya.

iklan warung gazebo