Banyuwangi Terapkan Pemupukan Tepat Dosis Berbasis IoT untuk Mengatasi Kelangkaan Pupuk Subsidi

by -185 Views
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengambil langkah inovatif dalam mengatasi permasalahan kuota pupuk subsidi yang semakin berkurang dari pemerintah pusat.

Melalui program pertanian yang presisi, Banyuwangi kini menghadirkan layanan uji tanah untuk pemupukan tepat dosis berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat dimanfaatkan oleh petani setempat.

iklan aston

Layanan ini memanfaatkan alat uji tanah bernama Jinawi, yang merupakan sistem pintar rekomendasi pemupukan berbasis IoT. Dengan menggunakan alat ini, petani dapat dengan cepat dan akurat mengetahui kualitas unsur hara makro dalam tanah secara real-time, seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), serta pH tanah.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestandani, menjelaskan bahwa alat Jinawi memungkinkan petani untuk mengetahui jumlah pupuk yang diperlukan secara tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman mereka.

“Dengan demikian, penggunaan pupuk dapat dioptimalkan sehingga kuota pupuk subsidi dapat dimanfaatkan secara efisien,” kata Ipuk.

Ipuk juga telah melakukan uji coba langsung alat Jinawi pada lahan padi milik kelompok tani Tangkai Rotan, Desa Wringin Agung, Kecamatan Gambiran. Dengan mengetahui kualitas tanah, petani dapat menerima rekomendasi pemupukan yang sesuai, meningkatkan produktivitas tanaman.

“Silakan petani memanfaatkan layanan uji lahan ini sehingga tahu berapa kebutuhan pupuk yang dibutuhkan. Agar tidak membeli pupuk berlebihan, cukup sesuai kebutuhan,” tambah Ipuk.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, menegaskan bahwa layanan ini tersedia secara gratis bagi petani di Banyuwangi.

“Petani hanya perlu mengunjungi kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk mengajukan layanan, dan tim teknis akan memberikan pelayanan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” jelasnya.

Alat uji tanah ini bekerja dengan cara ditancapkan ke dalam tanah, kemudian memberikan hasil analisis kondisi tanah beserta rekomendasi pupuk yang diperlukan.

“Dengan demikian, petani dapat memberikan pupuk secara presisi sesuai dengan dosis yang dibutuhkan, menghindari pemborosan,” terangnya.

Arief juga menambahkan bahwa layanan ini merupakan upaya untuk menjaga kualitas tanah di Banyuwangi, yang telah menunjukkan penurunan kesuburan akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga terus mendorong petani untuk beralih ke pertanian organik melalui program pelatihan, demplot pertanian organik, dan bantuan pupuk organik cair.

“Hingga saat ini, pupuk organik cair yang kita bagikan mencapai 466.636 liter. Jumlah ini bisa mengcover lahan seluas 83.524 hektar,” tutup Arief.

Dengan langkah-langkah inovatif ini, Banyuwangi terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga keberlanjutan pertanian di daerah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.