Situbondo, seblang.com – Material Proyek pembangunan jalan tol Probowangi di sesi ruas sta 45 + 500 Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Jawa Timur diduga menggunakan material yang berasal dari tambang Galian C Ilegal.
Pelaksana proyek jalan Tol paket 3, yakni antara Paiton-Besuki, dengan panjang tol sekitar 25,60 kilometer dari KSO PT Wika, Waskita dan PP itu, menunjuk pihak perseorangan sebagai suplier tanah uruk yang terletak di desa Krajan Desa Curahsuri Kecamatan Jatibanteng, Padahal di lokasi tersebut hanya memiliki perizinan komoditi Andesit dan Sirtu.Selasa(13/02)
Humas Tambang PT Solehudin Imam mengatakan, dalam setiap hari rata-rata yang dikirim dari aktivitas tambang di Dusun Krajan, Desa Curahsuri volumenya antara 150 hingga 250 ret, namun pengiriman juga tergantung pada kondisi cuaca, kalau hujan pengiriman dipastikan berkurang.
“Selain itu, volume pengiriman juga tergantung permintaan dari pihak tol. Bahkan, juga tergantung pada lokasi pembuangan,” ujar Imam, Humas Solehudin,
Imam menegaskan, meski IUP aktivitas tambang di Dusun Krajan, Desa Curahsuri komoditi Andesit dan Sirtu, namun dia mengaku menyuplai tanah urukan ke proyek tol Probowangi.
“Namun, pengiriman tanah uruk ke proyek tol Probowangi tersebut dilakukan perorangan, bukan dilakukan perusahaan atau PT,” pungkasnya.
Humas PT Wika Hadar yang ditemui di kantornya jalan raya Besuki Banyuglugur, menolak memberikan komentar atas kondisi ini. Pihaknya meminta awak media untuk mengklarifikasi ke pihak jasa marga yang berkantor di Pasuruan.
“Maaf kalau soal izin tentang asal material itu kami tidak verwenang memberi statemen. Karena di sini KSO kami bagian dari KSO itu. Lebih baik langsung ke Jasa Marga. Yang jelas sekarang hanya tambang pak haji Huda saja yang kami terima,” pungkasnya.
Sementara itu Dalam laman Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, tambang satu satunya pemasok proyek tol di Besuki ini berijin atas nama Solehudin ST. Luas lahan yang di ijin operasi ini seluas 9,8 hektar dengan komoditas batuan Andesit. Namun, di lokasi material yang diambil untuk proyek tol berbentuk tanah urug dengan campuran batuan.
Kegiatan illegal sendiri diduga telah berlangsung sejak proyek tol sektor 3 Paiton Besuki dimulai atau enam bulan lalu.
Di Lokasi pertambangan yang dekat dengan perkampung saat ini terlihat sedikitnya 5 alat berat Backhoe untuk penggalian material dan puluhan armada yang hilir mudik mengangkut materil tanah bercampur batu dan pasir untuk di bawa ke proyek nasional jalan tol yang berjarak kurang lebih tiga kilo meter dari titik lokasi tambang.
Kegiatan Pembangunan tol Probolinggo Besuki merupakan proyeki lanjutan dari proyek tol Pasuruan probolinggo yang telah selesai, sementara Proyek Probolinggo Besuki ini sendiri rencananya akan tuntas selesai di akhir tahun 2024.//////