Banyuwangi, seblang.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi di bawah Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Jawa Timur mengadakan rapat internal pada Sabtu (2/12/2023) pagi di Aula Sahardjo. Tujuan rapat tersebut adalah untuk membentuk struktur organisasi Pondok Pesantren At-Taubah.
Pondok Pesantren At-Taubah di Lapas Kelas IIA Banyuwangi memulai tahun ajaran baru setelah wisuda angkatan pertama di pertengahan tahun 2023. Beberapa narapidana yang lulus, beserta pengurusnya, dibebaskan melalui Program Pembebasan Bersyarat.
Diperlukan rekrutmen anggota santri baru untuk melanjutkan program Pondok Pesantren. Oleh karena itu, diadakan rapat internal untuk membahas hal ini.
Kegiatan dipimpin oleh Kasubsi Bimkemaswat Dhanny Dwi S yang mewakili Kepala Lapas Banyuwangi Agus Wahono, beserta staf Bimkeswat yang dipimpin Ahmad Husam S.
Dhanny menjelaskan perlunya penyegaran di struktur organisasi Pondok Pesantren At-Taubah Lapas Kelas IIA Banyuwangi. Selain karena ada beberapa pengurus yang bebas, ini juga untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
“Penyegaran melalui perubahan struktural Pondok Pesantren perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran dan kesuksesan program pondok pesantren,” ujar Dhanny.
Meskipun demikian, pemilihan pengurus struktur organisasi yang baru telah melalui tahap sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) sesuai dengan Prosedur Tetap dan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.
“Seluruh proses dilakukan sesuai peraturan yang ada,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dhanny berharap agar program kerja warga binaan santri yang telah berjalan dievaluasi secara berkala. Tujuannya agar tetap menjadi program berkualitas untuk mencetak santri yang berintegritas dan berakhlak mulia.
“Kami berharap warga binaan yang telah bebas nantinya dapat menjadi pemuka agama yang senantiasa mengajarkan ilmu pengetahuan, ilmu agama, dan kebaikan kepada masyarakat,” tutupnya.
