Gempa Tektonik Magnitudo 4,6 Guncang Mojokerto, Masyarakat Dihimbau Tetap Tenang

by -406 Views
Girl in a jacket

Mojokerto, seblang.comGempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,6, Senin (19/6/2023) terjadi di Kota Mojokerto. Berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum diketahui adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Untuk itu masyarakat diminta supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu dan informasi yang belum tentu kebenaranya.

Djoko Soepangat, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, menjelaskan berdasarkan hasil rilis yang diterima dari BMKG, gempa bumi terjadi seekitar pukul 20:44:01 WIB.

iklan aston

Hasil analisis BMKG parameter gempa dengan magnitudo M=4.6. Episenter gempa terletak pada koordinat 7.49 LS dan 112.54 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 10 km timur Laut Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada kedalaman 9 km. Lokasinya di Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal. Gempa bumi ini dirasakan di wilayahMojokerto III – IV MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah). Termasuk dirasakan di wilayah Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, Lamongan, Gresik dan Lawang.

“Berdasarkan rilis yang kita terima dari BMKG, pusat gempa bumi terjadi di Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari, pinggir Kali Sadar. Dampak gempa bumi selain terasa di Kabupaten Mojokerto juga dirasakan di Pasuruan, Surabaya, Lamongan, Gresik sampai wilayah Lawang”, jelas Djoko.

Masih kata Djoko belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi ini. Hingga pukul 21.00 WIB, Senim malam, hasil monitoring BMKG juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

“Kami tetap menunggu informasi lebih lanjut dari BMKG, untuk upaya antisipas”, tambah Djoko.

Meski belum adanya laporan kerusakan yang diterima, tetapi masyarakat dihimbah oleh BMKG untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Termasuk tidak mudah percaya informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak pasti kebenaranya.

“Himbauan dari BMKG, masyarakat supaya memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal (rumah) cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa bumi yang membahayakan kestabilan. Kalau terjadi kerusakan, supaya memastikan kondisinya sebelum kembali ke rumah. Jangan mudah percaya informasi yang beredar tidak jelas sumber dan kepastiannya”, pungkas Djoko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.