Jaga Warisan Leluhur, Perempuan Suku Osing Diajari Teknik Batik Cap Khas Banyuwangi

by -2017 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Belasan perempuan adat Suku Osing mendapatkan pelatihan membuat batik cap motif khas Banyuwangi di Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah.

Pelatihan yang digelar selama empat hari sejak 14 Juni 2023 ini terlaksana berkat dukungan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek.



“Peserta merupakan anggota Perempuan Aman Osing Banyuwangi dan Barisan Pemuda Adat Nusantara Osing,” kata Ketua Pengurus Harian Daerah Perempuan Aman Osing Banyuwangi Indah Pratiwi, Sabtu (17/6/2023).

Indah Pratiwi yang akrab disapa Tiwi ini menyebut ada beberapa jenis motif batik yang diterapkan pada pelatihan tersebut. Motif-motif itu di antaranya Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Kopi Pecah, dan Sekar Jagad.

Selain itu, ada juga motif-motif baru yang diambil dari khazanah Banyuwangi. “Masing-masing motif memiliki filosofi, keindahan, peminat, potensi pengembangan fesyen, dan berbagai manfaat ekonomi,” kata Tiwi.

Meski tak serumit batik tulis, pembuatan batik cap yang baik membutuhkan keterampilan khusus. Keterampilan itu penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas sehingga diminati pasar.

Selain membuat batik cap, Perempuan Aman Osing Banyuwangi juga mengajarkan pemasaran digital kepada para peserta pelatihan.

“Sehingga para peserta pelatihan akan mampu mengelola industri batik dari hulu ke hilir,” sambung Tiwi.

Dalam pelatihan ini, dua narasumber dihadirkan, yakni pemilik pengusaha batik, Deddy Wahyu dan praktisi pemasaran digital, Noval.

Deddy menjelaskan, pelatihan batik cap dilakukan dengan bahan pewarna alami. Para peserta pelatihan dituntut untuk kreatif agar bisa menghasilkan produk yang berbeda dengan yang lain.

Bukan hanya motif khas Banyuwangi yang telah melegenda, Deddy juga mengenalkan pembuatan motif-motif baru dalam pelatihan itu.

Salah satunya, ia juga mengajarkan pembuatan batik cap motif Geopark. Motif itu Deddy buat dalam beberapa model. Lima di antaranya telah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

“Kami juga membuatkan satu motif baru untuk para peserta pelatihan. Yaitu motif Kembang Andong. Motif ini dipilih karena pelatihan ini diadakan di Dusun Andong, Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah,” kata Deddy.

Dalam pelatihan itu, Deddy mengajarkan proses pembuatan batik mulai dari penyiapan kain, pengecapan, hingga kain siap dipakai untuk bahan busana.

Narasumber lainnya, Noval, menjelaskan soal proses pemasaran memanfaatkan media sosial kepada para peserta pelatihan.

“Dengan menggunakan media sosial, pemasaran akan cocok menyasar kalangan milenial,” tuturnya.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Endang Sulistyani mengatakan, pelatihan tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi para perempuan di Banyuwangi.

“Bisa berdampak pada kesejahteraan perempuan adat,” katanya.

Selain itu, pelatihan tersebut juga akan menjaga batik sebagai warisan leluhur.

iklan warung gazebo