Layani Korban Gempa Cianjur, Polda Metro Jaya dan Relawan SiapBergerak Bekerja 24 Jam

by -444 Views
Writer: Teguh / Humas
Editor: Herry W. Sulaksono

Cianjur, seblang.com Polda Metro Jaya (PMJ) menurunkan tim Bidokkes, Brimob dan Relawan SiapBergerak melayani korban gempa Cianjur selama 24 jam di Posko Bakti PMJ, RS Bhayangkara Cianjur.

Tenaga bantuan kemanusiaan PMJ ini berfokus pada memobilisasi korban di kawasan terisolasi ke UGD dan perawatan korban gempa di daerah pengungsian terisolasi.

Tak hanya itu mereka juga memberikan bantuan kemanusiaan dengan membagikan makanan kepada petugas kesehatan di berbagai rumah sakit di Cianjur, pasien, keluarga pasien dan posko-posko pengungsian.

Wakil Ketua Pokja Bakti PMJ Cianjur, Iver Mannosoh mengatakan, tim brimob yang dipimpin langsung oleh Wadansat Brimob, Bhakti Suhendarwan, dengan kekuatan 25 personil ini, mengoperasikan dua truk dapur umum, 16 motor trail dan juga mengelola ratusan paket bantuan.

“Mereka ini melayani konsumsi petugas kesehatan dan para korban dan pengungsi selama 24 jam penuh,” ujar Iver Mannosoh, Sabtu (3/11/2022).

Iver menjelaskan, tim Brimob ini  setiap harinya memasak bahan makanan segar dengan berbelanja pada pukul 20.00 malam. Kemudian mereka mememasaknya mulai pukul 03.30 pagi, lalu menyiapkan makan pagi. Kemudian berlanjut menyiapkan makan siang dan malam.

“Menu untuk ketiga waktu tersebut, semuanya berbeda-beda setiap hari dan setiap periode waktu,” ujar Iver Mannosoh.

Semisal, jelas Iver, pada pagi hari menu ayam goreng, tahu, capcay. Makan Siang dengan menu telur semur, nugget, sosis dan kerupuk. Makan malam dengan menu ikan tongkol balado, tumis tempe, kacang panjang dan pisang.

“Posko Polda Metro Jaya sudah memastikan bahwa pengungsi akan terjamin kebutuhan pangan, termasuk kebersihan diri seperti toilet dan air mineral, yang semuanya sudah disiapkan dengan cuma-cuma,” ujar Iver.

Ketua Operasional Relawan SiapBergerak, Devie Rahmawati, menambahkan, para relawan SiapBergerak selalu mendampingi tim Brimob dalam menjemput warga yang berhari-hari masih belum tersentuh bantuan kesehatan maupun kebutuhan dasar makanan.

“Tantangan yang dihadapi para relawan SiapBergerak dan brimob ialah lokasi yang jalurnya terputus. Dimana untuk mengakses lokasi hanya dapat menggunakan motor trail di jalur sempit menanjak dan curam. Sisi kanan-kiri jalanya diapit oleh jurang, serta hanya dapat dilalui satu buah motor,” ujar Devie.

Pada titik tertentu, imbuh Devie, motorpun sudah tidak dapat mencapai tempat, sehingga relawan dan brimob harus berjalan kaki sedikitnya 1-2 KM untuk memeriksa kondisi warga.

“Tidak jarang korban harus digendong menuju motor trail, lalu baru dibawa ke lokasi dimana ambulans berada,” ujar Devie.

Sementara, Kaposko Relawan PMJ Supriyanto mengatakan, para relawan siapbergerak juga membantu tim brimob untuk bolak-balik membawa supply  sembako yang terdiri atas beras, mie instan, air mineral ke desa-desa terisolasi dari kendaraan seperti mobil bahkan motor.

“Para korban selain harus tinggal di luar rumah yang sudah rubuh akibat gempa, mereka juga tidak lagi memiliki tempat berlindung. Sebagian besar warga terindikasi mengalami gangguan kesehatan seperti Fraktur Humerus, ISPA, Myalagia, Chepalgia, Hipertensi, alergi hingga gatal-gatal,” ujar Supriyanto.

Tim brimob memastikan relawan SiapBergerak untuk mampu menjangkau banyak korban yang belum tersentuh bantuan dengan menginjeksi vitamin, skrining tensi darah, pembagian obat, yang semuanya diberikan secara gratis.

“Brimob sering kali harus meyakinkan warga yang memilih tetap tinggal di daerah terisolasi karena sudah sebatang kara ataupun merasa khawatir karena tidak memiliki biaya untuk bertahan di pengungsian atau ketika dirawat,” pungkasnya.

iklan warung gazebo