Lurah Kampung Mandar Akui Benar Pernah Ada Tarian Telanjang dan Penjualan Minol di Pantai Marina Boom

by -596 Views
Tempat yang berdiri di kawasan Pantai Marina Boom Banyuwangi
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Menangapi sepuluh potensi kerawanan di Banyuwangi yang salahsatunya praktik hiburan tarian telanjang dan penjualan minol di Pantai Marina Boom Banyuwangi, Dwi Sasongko, Lurah Kampung Mandar membenarkan dugaan tersebut.

Menurut Sasongko, sebuah tempat yang ada di kawasan Pantai Marina Boom Banyuwangi dalam merayakan ulang tahun yang dia lupa waktu pastinya menggelar acara hiburan yang sudah mendapatkan ijin dari dinas/instansi terkait.

iklan aston

“ Yang saya tahu saat ulang tahunnya salah satu kafe di pantai Marina Boom lupa hari dan bulannya, di saat malam hari memang benar ada sajian tarian telanjang, tetapi untuk perkembangan saat ini saya tidak tahu. Terus untuk minuman kerasnya hanya berkisaran di lokasi acara itu. Yang saya tahu kalau sampai penjualan di luar area Marina Boom belum saya temukan,” jelas Sasongko di rumahnya pada Senin (15/08/2022).

Lebih lanjut dia menuturkan minuman beralkohol (Minol) yang beredar disiapkan oleh pihak tempat khusus bagi para tamu, jadi kelas menengah ke atas sedangkan bagi masyarakat kelas menengah tidak mungkin karena harganya terlalu mahal karena memang standarnya untuk bule.

”Jadi khusus anggota (member) saja yang saya tahu itu. Selebihnya ada peredaran seperti apa, ada tarian seperti apalagi saya tidak tahu karena sudah jarang ke sana,” pungkas Tokoh Masyarakat Kampung Ujung tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya potensi kerawanan konflik sosial di wilayah Banyuwangi pada dasarnya dinamika kehidupan yang sebenarnya wajar itu bisa diminimalisir dengan komunikasi dan konsistensi para pihak sedemikian rupa sehingga mampu merubah potensi kerawanan itu menjadi kenyamanan.

Menurut Danu budiyono, Aktivis Sosial Politik dan pendiri GARRABB Banyuwangi dalam upaya mencegah dan menanggulangi terjadinya konflik bupati, Sekda, Camat, Kepala Desa / Lurah membangun komunikasi yang baik kepada mereka yang dianggap berpotensi bisa berkonflik atau bermasalah. Tentu harus melibatkan semua pihak yang berkompeten.

Seperti contohnya di Banyuwangi saat ini kan ada “Banyuwangi Rebound”, yang salah satunya taglinenya merajut harmoni. “Kalau benar tagline itu dijalankan sungguh-sungguh saya kira sudah selesai itu urusan potensi kerawanan sosial atau minimal juga ada pun kecil,” jelas Danu.///

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.