Mojokerto, seblang.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri kegiatan Halaqoh Nasional VII dan Halal bihalal Jamu Taqwa (jam’iyah Mujahadah Thoriqot Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah) yang digelar di Pondok Pesantren Thoriqul Ilum, Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (26/5/2022).
Selain dihadiri Gubernur Jawa Timur, halaqoh tersebut dihadiri Muhammad Albarra LC Wakil Bupati Mojokerto, Dai Nasional KH Ahmad Muwafiq, Gus M Mudjib Musta’in mursyid Jamu Taqwa dan Pengasuh Ponpes Darul Ulum Agung Malang, serta ribuan jamaah Thoriqot Jamu Taqwa yang datang dari berbagai kota.
Gus Barra, sapaan Akrab Wabup Mojokerto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan satu momen yang sangat berharga di mana ribuan masyarakat duduk berselawat, beristighisah, dan berdzikir kepada Allah.
“Ini akan menambah spiritual masyarakat kabupaten Mojokerto. Allah akan memberikan kasih sayang kepada kaum yang duduknya adalah untuk berzikir kepada Allah,” katanya.
Gus Barra juga mengucapkan selamat atas terselenggarannya Halaqoh Nasional Jamu Taqwa tersebut.
“Selamat atas terselenggaranya Halaqoh, semoga kita semua yang hadir mendapatkan keberkahan dan kemudahan, serta semoga kehidupan kita dimudahkan oleh Allah di dunia dan akhirat,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengajak jamaah yang hadir untuk memperbanyak dzikir dan berselawat. Karena hal itu akan menambah ketenangan hati. Khofifah menyebut bahwa ada hasil Rilis BPS (Badan Pusat Statistik) yang menyebut bahwa warga Jawa Timur adalah warga paling bahagia.
“Di provinsi-provinsi di pulau Jawa dan Bali, biasanya tingkat kebahagiaan ada di Yogyakarta dan Bali, ternyata tahun 2021 kemarin yang datanya dirilis 2022 se-Jawa dan Bali warga yang paling bahagia itu Jawa Timur,” ucap mantan Menteri Sosial ini.
Khofifah lantas ditanya oleh para menteri dan pakar tentang resep pencapaian tersebut. Jawabannya sederhana, sebab di pesantren-pesantren tidak pernah berhenti berdoa, berdzikir dan selawat.
“Sehingga ketika doa-doa itu diijabah maka bahagia itu menyemai kepada semua warga,” tegas Khofifah.
Atas pencapaian itu pula Forum Rektor Perguruan Islam se Indonesia memberikan penghargaan kepada Khofifah sebagai satu-satunya Kepala daerah yang ikut dalam proses pengendalian Covid-19 dengan melakukan dzikir dan selawat secara masif.
“Ada selawat li khomasatun, selawat Tibbil Qulub, ternyata ini menurut forum Rektor perguran islam yang melakukan hanya Gubernur Jawa Timur,” imbuh Khofifah.
Khofifah mengajak para jamaah untuk istiqomah dzikir dan selawat sehingga akan turun pertolongan Allah SWT. Soal PMK (penyakit Mulut dan Kuku) pada ternak yang melanda Beberapa provinsi di Indonesia, menurut Khofifah memang tidak terbukti menular ke manusia. Akan tetapi kalau tidak segera diatasi maka ekonomi peternak sapi akan terdampak.
“Maka saya minta yang biasa selawat di pesantren, di masjid, musholla, saya mohon diteruskan, semoga Allah menghilangkan balak-balak kita, dijauhkan dari wabah, harta kita dijaga Allah termasuk hewan ternak kita dijaga Allah SWT,” pinta Khofifah.
Khofifah juga meminta Pemkab Mojokerto jajaran Polri dan TNI untuk aktif turun ke masyarakat. Sebab dirinya mendapat laporan bahwa tukang jagal sapi saat ini sudah masuk kampung-kampung membeli sapi warga hingga harga Rp 5 juta.
“Ini (kampung)harus dijaga, sebab jika sudah mendapat suntik vitamin dua kali maka sapi-sapi tersebut akan sehat kembali,” pungkasnya.///