Menagih Janji Kampanye Pasangan Bupati – Wakil Bupati Dalam Satu Tahun Memimpin Banyuwangi

by -915 Views
Writer: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
Danu Budiyono, Wakil Ketua APINDO dan Aktifis Sosial Politik Banyuwangi

Banyuwangi, seblang.com – Pemerintahan pasangan Bupati- Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani – H.  Sugirah tepat satu tahun pada kemarin lusa (26-02-2022). Menjadi refleksi untuk semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat terkait progres capaian dari beberapa program merupakan pondasi dalam membangun.

Banyak persoalan masalah dan tantangan yang harus dituntaskan agar Visi dan Misi Pembangunan Banyuwangi dapat terwujud yang tentunya membutuhkan kolaborasi, kontribusi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk menuju Banyuwangi yang lebih baik lagi.

Menurut Danu Budiyono, Wakil Ketua APINDO dan Aktifis Sosial Politik Banyuwangi dalam rilis yang dikirimkan pada Senin (28/02/2022) apabila  2021 yang lalu pasangan Ipuk – H Sugirah sebagai Bupati – Wakil Bupati masih melaksanakan anggaran yang disusun oleh pemerintahan periode sebelumnya, maka pada 2022 akan melaksanakan pembangunan berdasarkan visi misi serta janji kampanyenya.

“Ada sederet visi – misinya belum bisa direalisasikan dalam satu tahun memimpin kemarin. Antara lain akan mempermudah berinvestasi dan membuka lapangan pekerjaan hingga 10 ribu di Banyuwangi. Ini masih berkutat pada janji saja sebab faktanya keperpihakan bupati dan wakilnya ke dunia investasi belum terlihat dan realiasi di lapangan belum terlihat,” jelas Danu.

Pada pemerintahan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan Wakil Bupati, Sugirah menghadapi permasalahan keterbatasan anggaran dan kondisi musibah pandemi covid-19 yang berkepanjangan yang seyogyanya tidak menjadi kendala utama dalam perlambatan proses pembangunan di kota yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini, imbuh dia..

Danu berharap dalam  2,5 tahun sisa masa jabatannya Bupati Ipuk – H Sugirah mampu merealisasikan visi misinya dan apa yang menjadi janji politik saat kampanye dulu. Diantaranya mampu menaikkan PAD dengan membuka seluas luasnya peran aktif masyarakat utamanya dunia investor untuk berinvestasi di Banyuwangi.

Bupati dan Wakilnya tidak boleh hanya bergantung pada keuangan pemerintah pusat saja. Sinkronisasi leadership kepala daerah dan DPRD juga semakin dibutuhkan untuk mengembangkan inovasi sumber pendanaan di daerah. Hal ini cukup krusial di tengah beratnya beban defisit fiskal, baik di pemerintah pusat maupun daerah,” tambahnya.

Dia mencontohkan pentingnya memaksimalkan potensi sumber keuangan dan ekonomi daerah yang dimiliki. Selain tentunya  juga mempercepat dan  empermudah regulasi di semua sektor. Seperti contohnya dalam regulasi yang mengatur perijinan dan pelayanan administrasi dan lain-lain.

“Karena pada dasarnya masyarkat itu hanya  membutuhkan kepastian dalam mengurus perijinan mudah cepat dan transparan,” tambah  Danu.

Dia menuturkan dalam upaya memulihkan ekonomi, Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi juga ditantang untuk meningkatkan mutu dan kualitas infrastruktur dasar. Hal tersebut merupakan langkah awal yang perlu dibenahi, karena akan memberikan dampak terhadap perputaran roda perekonomian wilayah.

Selanjutnya Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi diharapkan mampu mewujudkan sektor pariwisata yang berdampak positif bagi berbagai sektor dan mensejahterakan rakyat.” Ini bukanlah suatu konsep yang mudah untuk direalisasikan sebab perlu tahapan-tahapan yang matang dan harus disiapkan dengan maksimal. Mulai dari proses di hulu hingga ke hilir dari sektor produksi sampai kepada sektor konsumsi yang semuanya harus mampu dipetakan dengan baik.

“Bukan hanya Banyuwangi Festival Dan Banyuwangi Rebound saja yang menjadi fokusnya, tetapi pasangan Ipuk – H Sugirah harus berani membuat loncatan loncatan kebijakan agar Banyuwangi semakin maju  sejahtera dan berkah sesuai visi misi dulu  tercapai,” pungkas Danu. //

iklan warung gazebo