Banyuwangi, seblang.com – Desakan warga Pakel Banyuwangi yang menantang Kapolri Jendral Listyo Sigit untuk menindak tegas anggotanya dan satpam perkebunan yang terlibat aksi kekerasan terhadap warga Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi terus mengalir di media sosial.
Video ibu-ibu yang mengatasnamakan rukun Tani Sumberejo Pakel berdurasi 24 detik itupun viral di medos. Ibu ibu kelompok tani tersebut terlihat kompak menyuarakan aspirasinya. Mereka meminta Kapolri bertindak tegas terhadap oknum aparat Kepolisian maupun Satpam perkebunan PT. Bumi Sari yang terbukti telah melakukan kekerasan terhadap warga Pakel yang tengah memperjuangkan hak atas lahan di tanah tersebut.
“Kami kelompok tani Sumberejo Pakel menantang Kapolri untuk menindak tegas anggotanya yang telah melakukan kekerasan bersama keamanan kebun kepada warga rukun tani Sumberejo, copot Kapolresta Banyuwangi, adili anggota Polresta dan keamanan kebun yang telah melakukan kekerasan pada warga,” kata salah satu warga yang menjadi orator dalam video tersebut.
Selain Walhi, ibu ibu kelompok tani juga mendapat dukungan dari beberapa aktivis Banyuwangi, salah satunya Kauskus Muda Banyuwangi (KMB).
Para aktivis rata rata menginginkan transparansi proses hukum yang dilakukan oleh Propam Mabes Polri, sehingga dapat diakses oleh publik.
“Kita minta kepada bapak Kapolri agar proses yang dilakukan oleh Propam Mabes Polri maupun Polda Jatim bisa transparan dan dapat diakses oleh publik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga Kepolisian,” kata Fajar Isnaini ketua KMB yang sekaligus kader PDIP Banyuwangi.
Lebih lanjut Fajar mengatakan jika persoalan seketa lahan antara warga Pakel dan pihak perkebunan hendaknya dapat diselesaikan dengan cara yang lebih bijak tanpa kekerasan dan bisa duduk bersama untuk mencari solusi terbaik, agar kesan tebang pilih dalam proses hukum dapat tidak terjadi.
“Tidak semua persoalan diselesaikan dengan kekerasan, tapi bisa duduk bersama mencari solusi terbaik,” kata Fajar.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Jumat (14/01/2022) dini hari, warga desa Pakel mengaku mendapat tindakan kekerasan dari aparat Kepolisian dan Satpam Perkebunan PT. Bumi Sari saat memperjuangkan hak haknya atas sengketa lahan, hingga mengalami bocor di bagian kepala dan disiarkan oleh Walhi Jatim dalam keterangan Pers di IG storynya.
Meski Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Nasrun Pasaribu, S.I.K sempat membantah kabar tersebut kepada sejumlah awak media, namun persoalan itu langsung mendapat atensi khusus dari Mabes Polri karena perwakilan warga Pakel telah melaporkan secara resmi ke Komnas HAM, KSP, ATR/BPN, Propam Mabes Polri, dan Kompolnas. Mabes Polri pun langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan menerjunkan tim ke Banyuwangi. //