Dandang Khas Osing Produksi Pemuda Gintangan Mampu Ciptakan Nasi Punel

by -1083 Views
Writer: M Yudi Irawan
Editor: Herry W. Sulaksono
Foto : Burhanudin saat menyelesaikan produksinya. (yudi/seblang.com))

Banyuwangi, seblang.com –  Tahukah anda, dandang khas  ‘Osing‘ ini mampu menghasilkan nasi yang menggoda selera. Nasi yang dihasilkan dari alat memasak produksi Burhanudin, pemuda Dusun Kedungbaru Rt 3 Rw 1, Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, setelah dimasak melalui beberapa proses, rasanya betul-betul menggiurkan.

Proses pertama beras yang akan dimasak menurut pria berusia 33 tahun tersebut, terlebiih dahulu di ‘pucusi‘ atau dicuci menggunakan air bersih, kemudian dimasukan kedalam ‘kukusan‘ alat memasak menyerupai sarangan berbentuk krucut terbuat dari bambu, lalu direbus menggunakan dandang produksinya.

Setelah beberapa menit kemudian pastinya beras ini menjadi nasi setengah matang. Supaya putih nasi itu disiram menggunakan air panas, lalu di ‘karon’ atau diitiriskan. Usai itu, nasi ini dimasak kembali hingga matang. Alhasil, setelah melalui beberapa proses nasi yang dihasilkan betul-betul putih dan punel.

“Cita rasa nasi yang dihasilkan dari dandang ini memang punel. Asalkan memasaknya melalui beberapa tahapan tersebut,” jelas Burhanudin, Selasa (09/11/2021).

Menurutnya alat memasak produksinya sudah dikenal masyarakat Banyuwangi. Itu karena cita rasa yang dihasilkan. Dia memproduksi alat masak sejak tahun 1990, hingga sekerang, meski pemasarannya sempat lesu karena dampak Pandemi Covid-19.

“Sampai saat ini masih bertahan. Karena saya satu-satunya perajin alat memasak khas Osing di Desa Gintangan, yang masih aktif,” terangnya.

Untuk memproduksi dandang ini, dia menggunakan bahan baku dari alumunium berukuran 1 x 2 meter. Ukuran bahan baku ini bisa ia jadikan 6 buah dandang khas Osing. Setelah jadi, alat memasak ini kemduian ia pasarkan ke seputaran Banyuwangi.

Tingkat kesulitan dari usaha ini menurutnya hanya dari faktor permodalan, lantaran usahanya masuk kategori ‘home industry’ sekala kecil.

Selain dandang khas Osing, dia juga memproduksi beberapa alat masak seperti Sublukan, Dandang, Panci, tempat nasi (kemarang), openan, citakan jajan, sotel, eros, tong bakso, tong ketupat, dan gayung atau ‘sewor’, yang dijual dari harga Rp. 50 ribu hingga Rp. 500 ribu perbuah. Selain itu ia juga menerima servis alat dapur seperti panci dan alat memasak yang lain.

“Alhamdulillah, dinikmati saja seberapapun hasilnya,” ungkap Burhanudin. //

iklan warung gazebo