Lumajang, seblang.com – Petani dianjurkan memperbanyak pupuk organik untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanamannya. Terlebih, petani tidak dapat menambah jatah pupuk subsidinya yang kini banyak dikurangi pemerintah usai refocusing anggaran Covid-19.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang, Iskhak Subagio, kepada media mengatakan kalau petani kini tergolong minim jatah pupuk subsidinya, makan dari itu HKTI ingin menyejahterakan di Kabupaten Lumajang.
“Saya yakin kepada petani jika ingin memenuhi kebutuhan nutrisi tanamannya, kami menyarankan perbanyak pemberian pupuk organik. Petani sangat bisa memenuhinya jika mau serius dengan model bercocok tanam organik,” katanya.
Selain bisa mensejahterakan petani, kata Iskhak, pupuk organik juga bisa membuat unsur hara tanah menjadi lebih baik, demi anak cucu kita nanti.
“Kami sudah banyak mengaplikasikan pupuk organik berbentuk cair pada sejumlah lahan, yang diproduksi lokal Lumajang sendiri,” tambahnya.
Peningkatan hasil panen dari tanaman yang sudah menggunakan pupuk organik cair ini, kata Iskhak kelihatan peningkatan yang signifikan.
“Seperti lahan milik pak Rudi Desa Karanglo, dengan tanam varietas inpari 32 menghasilan 6,63 ton per hektarnya. Hal yang sama milik petani Desa Dorogowok menghasilkan 6,2 ton per hektar dengan varitas tanam Ciherang,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Camat Kunir, Yudho Pratomo, menyampaikan kalau hal ini sangat membantu petani, apalagi pada masa pandemi seperti ini.
“Sulitnya dan mahalnya harga pupuk kimia sudah terjawab sudah, hasil aplikasi POC dari kawan kawan HKTI ini membuat kami merasa terbantu dengan peningkatan hasil panen petani,” ungkapnya.
Kedepannya, Kepala Desa (Kades) Dorogowok, Surai, mengatakan kalau semua petani yang ada di wilayahnya disarankan untuk menggunakan pupuk organik cair ini.
“Nanti akan kami sosialisasikan kepada para petani di wilayah sini, agar mereka menggunakan POC dan meninggalkan pupuk kimia,” pungkasnya.(fuad)