Banyuwangi, seblang.com – Praktik menahan buku hasil evaluasi belajar siswa (rapor) lantaran biaya sekolah belum lunas masih terjadi di Kota banyuwangi.
Sejumlah siswa di sebuah SMPK Santo Aloysius Kecamatan Gambiran Banyuwangi tak bisa memperoleh rapor bahkan tidak bisa mengikuti ujian karena belum melunasi pembayaran buku.
Ketua Lembaga pemasyarakatan Pembela Rakyat Miskin , Ropik mengaku mendapat laporan dari sejumlah orang tua siswa yang tak bisa mengambil rapor anaknya. Dari penuturan orang tua tersebut, pengambilan rapor dipersulit karena siswa belum melunasi biaya buku.
“Ini kan enggak benar, rapor itu hak setiap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Janganlah ditahan-tahan,” ujar ropik kepada media Selasa ( 30/3/21)
Ropik menyayangkan masih ada sekolah yang menahan rapor siswanya lantaran belum melunasi sejumlah biaya. Biaya pendidikan seperti SPP hingga buku mestinya bisa gratis karena ada bantuan pemerintah. Terlebih jika siswa yang bersangkutan benar-benar dari keluarga miskin. “Apa harus punya duit dulu baru bisa ambil (rapor),” jelas dia
Saat di konfirmasi artawan melalui pesan WA (whatsapp) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno Spd.MM mengatakan, mestinya anak – anak tidak dibebani dengan info pelunasan biaya sekolah, tugas dia belajar dengan baik. Info itu sebaiknya disampaikan kepada orang tua.
“Tidak semestinya murid diancam seperti itu. Tugasnya belajar, semestinya pengumuman disampaikan ke wali murid, bukan ke murid,” ucapnya
Hingga berita ini di tayangkan Kepala SMPK Santo Aloysius Budi Priyanto belum memberikan jawaban,Pesan melalui WA(whats app)hanya dibuka namun tidak memberikan jawaban.
Wartawan : Hari Purnomo