Program Ipuk-H Sugirah Dinilai Tawaran Cerdas Logis dan Realistis

by -287 Views
Ervina Wahyu Setyaningrum, Dosen Pertanian dan Perikanan Untag 1945 Banyuwangi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Program-program yang ditawarkan pasangan calon (Paslon) bupati-wakil bupati Banyuwangi nomor urut 2 Ipuk Fiestiandani Azwar Anas-H Suhirah (Ipuk-H Sugirah) dinilai cerdas, logis dan  realistis serta segera mampu diimplemetasikan di tengah masyarakat Banyuwangi yang rata-rata kondisi ekonominya terpuruk akibat pandemi wabah Covid 19.

Menurut Ervina Wahyu Setyaningrum, Akademisi Untag 1945 Banyuwangi, dengan masa jabatan bupati-wakil bupati Banyuwangi kali ini yang prediksi sekitar 3 – 3,5 tahun program yang ditawarkan Paslon Ipuk-H Sugirah mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan bisa secepatnya direalisasikan. Apalagi saat ini masih dalam suasana pendemi wabah Covid 19 sehingga situasi kondisi perekonomian nasional maupun global juga mengalami penurunan.

iklan aston

”Untuk mengatasi masalah dan melakukan pemulihan (recovery) membutuhkan kepala daerah atau pemimpin yang fokus ke sana. Tawaran program yang tidak muluk-muluk tetapi fokus. Misalnya 10 ribu lapangan kerja baru tentu sangat membantu dan dibutuhkan warga Banyuwangi yang harus kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid 19. Termasuk warga Banyuwangi yang bekerja di Bali harus balik ke Banyuwangi dengan tanpa pekerjaan yang jelas,” jelas anggota Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia Cabang Jawa Timur (Jatim) itu.

Ibu satu anak itu menambahkan program lain yang ditawarkan adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) naik kelas merupakan program pilihan yang masuk akal bagi masyarakat yang ingin memulai melakukan wiraswasta. Mereka terpaksa kehilangan pekerjaan dan butuh pemulihan kondisi yang cepat.

Dalam program ini paslon Ipuk-H Sugirah menawarkan pendidikan dan pelatihan (Diklat), bantuan kemudahan permodalan sampai dengan pemasaran hasil produksi yang para pelaku UMKM Banyuwangi.

Selanjutnya sebagai sesama kaum perempuan, program pemberdayaan perempuan dalam masa pemulihan kondisi dalam keluarga keberadaan sosok perempuan menjadi sangat menentukan atau menjadi sentral bagi pertahanan keluarga.

Dampak pandemi Covid 19 juga dirasakan sebagai seorang akademisi, karena harus menjalankan program perkuliahan secara daring. Kemudian harus mendampingi anak belajar di rumah karena suami harus bekerja diluar rumah, imbuh mantan reporter radio swasta di Banyuwangi itu.

Ervina menegaskan sebagai perempuan yang aktif melakukan pendampingan pada masyarakat pesisir di Banyuwangi dan Jatim, dalam situasi abnormal akibat pandemi Covid 19 peran perempuan dalam membantu perekonomian didalam sebuah keluarga sangat dibutuhkan.

”Apabila hanya mengandalkan pendapatan sang suami tentunya sangat berat dan tidak cukup. Sehingga butuh inovasi dan kreatifitas kaum perempuan agar mampu menambah pendapatan keluarga,” tambah perempuan berjilbab itu.

Dalam kondisi saat ini, kaum perempuan dituntut untuk mampu memberikan nilai tambah bagi usaha atau pekerjaan yang ditekuni suami mereka. Dia mencontohkan sebagai istri seorang nelayan diharapkan mampu mengolah sisa ikan yang tidak terjual menjadi produk olahan yang mampu memberi nilai tambah secara ekonomi agar menambah pendapatan keluarga.

Wartawan : Nurhadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.