Polisi Selidiki Kasus Perusakan Makam di Kedayunan Kabat Banyuwangi

by -1711 Views
Makam yang dirusak
iklan aston
Makam sebelum dirusak

Banyuwangi, seblang.com – Polisi Sektor Kabat menyelidiki kasus perusakan makam almarhum Zaeland Efendy di tempat pemakaman umum Dusun Krajan, Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.

Penyelidikan tersebut dilakukan, menyusul adanya laporan dari pihak keluarga lantaran dirugikan atas peristiwa tersebut.

iklan aston
iklan aston

“Kami sudah memeriksa empat saksi guna melakukan penyelidikan kasus perusakan makam tersebut,” kata Kanit Reskrim Polsek Kabat, Aiptu Sayus Haris, SH. kepada seblang.com, Rabu (28/10/2020).

Pihaknya berjanji akan melakukan pendalaman kasus ini secara tuntas dengan memeriksa beberapa saksi lagi guna menemukan pelaku dan mengetahui motifnya.

Sementara itu, Yansend (32) salah satu ahli waris berharap, kasus perusakan makam ayahandanya tercinta ditangani secara serius oleh pihak kepolisian. Pasalnya, hal tersebut menyangkut moril keluarga meski kerugian materiil tidak terlalu besar.

“Saya tidak terima, pelaku harus bertanggung jawab dengan tindakan yang telah diperbuat. Karena kondisi kejiwaan keluarga kami sangat terganggu atas kejadian ini,” kata Yansend.

Yansend menceritakan, awalnya dia menandai pusara makam ayahandanya yang telah meninggal kurang dari 100 hari itu dengan memasang batu bata di sekelilingnya, Minggu (18/10/2020).

Namun, berselang tiga hari ia terkejut setelah mendapati tatanan batu bata di pusara makam ayahandanya berantakan. Diduga sengaja dirusak oleh seseorang. Sehingga, dirinya pun melaporkan peristiwa tersebut ke Polisi.

“Siapa yang tidak marah melihat makam orang yang kita cintai dirusak,” ujarnya.

Yansend menambahkan, jikapun ada aturan mengkijing kuburan itu dilarang di TPU tersebut. Bukan berarti harus dirusak seperti itu. “Itu sama saja dengan tindakan kriminal, dan melukai hati kami yang sedang berkabung,” imbuhnya.

“Kami memohon kepada pihak kepolisian, untuk segera menemukan pelaku perusak makam ayahanda kami. Supaya dapat dijadikan pembelajaran dan kejadian serupa tidak terjadi lagi,” pungkasnya.

Wartawan : Teguh Prayitno

No More Posts Available.

No more pages to load.