Pementasan Tanpa Penonton, Cara Banyuwangi Berdayakan Seniman

by -186 Views
Pementasan seni Janger sesuai protokol kesehatan di Aula SMK Negeri 1 Banyuwangi
Girl in a jacket

Banyuwangim seblang.com – Selain fokus menangani masalah pandemi wabah Covid 19, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus melakukan inovasi dan terobosan untuk melakukan pemulihan ekonomi rakyat. Salahsatu  cara yang dipilih adalah memberdayakan para pelaku seni budaya dengan menggelar pementasan di dalam gedung, hotel maupun di tempat terbuka yang lain namun tanpa penonton.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kabupaten Banyuwangi melalui Ainur Rofiq, pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran, program pemberdayaan seniman dan budayawan Banyuwangi, yang dipilih adalah aktualiasi seni yang digelar setiap akhir pekan di beberapa hotel dan destinasi wisata yang ada di wilayah Banyuwangi.

iklan aston

Menurut Alumni Fisip Universitas Jember itu dengan menggelar aktualisasi seni di hotel secara terjadwal dan kontinyu, para pelaku seni bisa mengasah mengeksplore dan mengekspresikan karya. Serta mendapatkan pemasukan karena penampilan mereka.

”Aktualisasi seni merupakan cara yang kami pilih untuk membantu kelompok seniman dan budayawan Banyuwangi yang merupakan kelompok warga terdampak langsung wabah Covid 19 dan tidak bisa mendapatkan penghasilan lebih dari enam bulan karena ada larangan pementasan,”jelas Rofiq.

Selanjutnya dia menuturkan penampilan para seniman tersebut diharapkan mampu menghibur para tamu hotel yang sedang berada di Banyuwangi. Kemudian bisa mengobati kerinduan para pecinta seni budaya Banyuwangi karena bisa disaksikan secara live streaming melalui media sosial (Medsos) Facebook, IG, Twiter maupun medsos lain yang sudah disosialisasikan sebelumnya.

Kemudian untuk lebih mengoptimalkan publikasi program aktualisasi seni, Disbudpar Banyuwangi juga menjalin kerjasama dengan Youtuber yang selama ini menjadi mitra kerja dalam menyampaikan program positif pemerintah maupun penyiaran dan publikasi agenda Banyuwangi Festival selama ini, imbuh dia.

Ternyata sambutan dan antusiasiasme para pecinta dan penghobi seni budaya kota Gandrung yang menyaksikan pementasan melalui media online cukup bagus. Mereka adalah Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) yang tersebar di beberapa kota di Indonesia bahkan ada yang di luar negeri.

“Dengan menggelar program Aktualisasi Seni setiap akhir pekan, para seniman bisa mendapatkan penghasilan. Kemudian mengobati kerinduan para pecinta seni  dan promosi pariwisata Banyuwangi tetap berjalan,”ujarnya.

Sementara Beni Wijaya Kusuma, Pimpinan Sanggar Seni Janger Mayang Kencono Tangkong Kelurahan Singotrunan Banyuwangi mengungkapkan pihaknya menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap nasib seniman dan budayawan Banyuwangi.

“Dalam pementasan janger yang menampilkan cerita “Babad Kota Banyuwangi”, semuanya dimainkan oleh kelompok seniman muda baik panjak maupun pemain yang tampil diatas panggung. Ini merupakan penghargaan untuk bisa tampil dipentas dan kami berupaya untuk memuaskan semua pihak yang menyaksikan pagelaran meskipun tidak secara langsung,”jelas Beni.

Wartawan : Nurhadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.