PMII  Banyuwangi Demo Pemda, Pertanyakan Dana Covid 19

by -649 Views
Mahasiswa PMII saat demo di kantor bupati Banyuwangi
iklan aston

BanyuwangI, seblang.com  – Kantor Pemerintah Daerah Banyuwangi didatangi puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Banyuwangi. Puluhan mahasiswa PMII menggelar demonstrasi (8/10/2020) untuk mempertanyakan alokasi anggaran dana Covid-19 di Banyuwangi.

“Aksi ini menuntut adanya transparansi dari bupati tentang dana Covid sebsar Rp 78 miliar dan bertambah menjadi Rp 100,3 miliar yang sampai hari ini tidak ada kabarnya,” kata Achmad Faisal Hikam Hamdani Ketua PC PMII Cabang Banyuwangi selatan.

iklan aston

iklan aston

Mereka juga mempertanyakan tidak adanya informasi publik yang memaparkan dana anggaran Covid-19.  Sehingga mereka beranggapan dana  anggaran Covid-19 di Banyuwangi tidak dialokasikan dengan benar.

“Dalam hal ini,kami tidak melihat banner transparansi anggaran,hanya banner festival.Terlebih program satu juta masker yang kemarin dibagikan bupati itu banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak warga desa yang harus membeli dengan uang pribadi,” ungkapnya.

Bahkan, saat pihaknya melakukan advokasi ke salah satu korban  Covid-19 bernama Fahrudin, dia menemukan fakta yang mencengangkan. Dua minggu pasca dinyatakan terpapar Covid itu, dana belum turun. “Bahkan dinas kesehatan itu tidak turun sama sekali sehingga keluarga pak Fahrudin ini merasa mengalami diskriminasi,” bebernya.

“Bupati pencitraan, Bupati media sosial,” suara masa aksi bersama-sama. Mereka geram karena tidak ditemui Bupati Anas. Karena tidak ditemui, demonstrasi ini sempat diwarnai dengan aksi loncat pagar.

Masa aksi juga mengancam akan menggelar aksi lanjutan di hari Senin dengan masa yang lebih banyak. “Kita di hari Senin akan melakukan demonstrasi lanjutan. Dengan jumlah yang lebih banyak, saya pastikan lebih banyak dari saat ini,” terangnya.

Wartawan : Ganda Siswanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.