Indahnya Musim Gugur Bunga Angsana di Banyuwangi

by -863 Views
Musim gugur bunga Angsana
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Jika di negara Jepang bunga sakura berguguran, beda halnya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Beberapa hari terakhir ini, anda bisa menikmati bunga angsana yang berguguran di pinggir beberapa ruas jalan protokol di jantung kota gandrung ini.

Sehingga, aspal jalan yang biasanya berwarna hitam berubah jadi kuning. Warna kuning ini berasal dari bunga angsana yang berguguran dan menutupi aspal.

iklan aston

Kelopaknya berbentuk seperti lonceng berdiameter sekitar 6 mm ini dengan mudah akan jatuh dari dahan setiap saat bila angin bertiup. Pemandangan jatuhnya kelopak-kelopak angsana inilah yang cukup mencuri perhatian banyak pengguna jalan.

Tak jarang, pengguna jalan ataupun masyarakat sekitar menikmati indahnya momen setahun sekali itu dengan duduk di bawah pohon sembari mengabadikanya dengan berswafoto.

Seperti diketahui, sejumlah ruas jalan protokol di kawasan kota Banyuwangi, memang ditanami banyak pohon angsana untuk penghijauan. Ketinggian pohon saat ini sebagian besar sudah mencapai 10 meter.

Dari pantauan di lapangan, saat ini, hampir semua pohon angsana itu tengah berbunga. Saat ada angin berhembus agak kencang, butiran bunga-bunga itu berguguran jatuh ke jalan dan trotoar. Bahkan, ada sejumlah kendaraan yang parkir di pinggir jalan juga terkena rontokan bunga.

Menurut keterangan warga, kondisi seperti ini, sudah rutin terjadi tiap tahun sekitar bulan Oktober – November. Saat bunga berguguran, terlihat seperti salju turun.

“Biasanya, bunga ini mulai berjatuhan usai Subuh hingga sore hari. Saat bunga berjatuhan, pemandangannya cukup menarik,” kata Hery, warga Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi setempat, Kamis (8/10 /2020).

Sementara itu, rontoknya bunga angsana itu di satu sisi bikin repot petugas kebersihan. Sebab, setelah dibersihkan, kondisi jalan kembali berubah kuning.

“Memang rontoknya bunga angsana itu bikin  kami sibuk membersihkan. Tetapi, bagaimana lagi, karena kondisi ini terjadi tiap tahun,” kata Eko salah satu petugas kebersihan jalan atau pesapon (tukang sapu).

Wartawan : Teguh Prayitno

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.