Banyuwangi, seblang.com – Gus Munib Syafa’at pengasuh pondok pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, membenarkan adanya keterlambatan kebutuhan makanan untuk para santri pada Minggu (30/8) kemarin.
Sehingga, para santri menuliskan di poster akan kondisi mereka saat itu. Mereka menuliskan ” Kami semua kelaparan, Lockdown, Pulangkan kami”.
Tak hanya itu, dalam video yang berdurasi 13 detik mereka menyebutkan makan siang tiba sampai pukul 18.30 wib. “Alhamdulillah, nasi bungkus untuk makan siang datang jam 18.30 wib pas,” kata orang yang ada dalam video tersebut.
Gus Munib mengatakan, hal tersebut terjadi karena peralihan penanganan logistik oleh Tim gabungan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, yang semula dihandle oleh ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi.
“Wajarlah, hari pertama. Karena setelah kita rapatkan dan langsung direalisasikan peralihan penanganan logistiknya. Apalagi kemarin hari minggu, sehingga petugas ataupun relawan yang standby sedikit dan kekurangan tenaga untuk menyiapkan 6000 kotak nasi untuk para santri,” kata Gus Munib saat dikonfirmasi seblang.com melalui telepon seluler, Senin (31/8).
Akan tetapi, tambah Munib, untuk hari ini Senin, (31/8) sudah berjalan lancar. Bahkan, kelebihan makanan. Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergotong-royong menangani pandemi Covid-19, yang menimpa ponpes Darussalam, Blokagung.
“Insyaallah kami optimis. Sepuluh hari kedepan, sesuai prediksi dokter, kemungkinan kita bebas COVID-19. Karena melihat imunitas para santri yang masih muda dan tidak ada yang bergejala berat. Semuanya OTG (orang tanpa gejala),” pungkas Gus Munib dengan suara yang berat lantaran terharu akan kepedulian semua pihak, terkait ujian yang menimpa ponpes yang diasuhnya. (guh)