Foto : Pedagang di pasar Genteng
Banyuwangi, seblang.com -Ternyata imbauan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran wabah covid-19 belum sepenuhnya diikuti masyarakat. Apalagi di pusat perdagangan di Kota Genteng misalnya.
Selain aktivitas jual beli terbesar di Banyuwangi ini, di pusat pertokoan jalur poros tengah kota penghubung antar kabupaten dan Pulau Bali tersebut, ada dua pasar rakyat yaitu Pasar Daerah Genteng 1 dan Genteng 2.
Khususnya di pasar Genteng 1 selain siang, sore dan malamnya ratusan para pedagang yang berasal dari luar wilayah tumplek blek berjualan. Tepatnya di belakang dan depan Toko Sumber Kasih hingga meluber ke pinggir jalan.
Intruksi social distancing dan pemakaian masker tersebut seakan tidak dihiraukan para pedagang di Pasar Sore Genteng 1. Namun hal itu tidak sepatutnya semua kesalahan dialamatkan ke masyarakat.
Menurut Agus Hariyanto, Ketua LPKNI (Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia). Hal itu mungkin, karena kurangnya sosialisasi dan pengawasan oleh pihak terkait.
“Pasar sore di wilayah Genteng Satu merupakan pasar tradisional besar di Genteng, saya sangat khawatir mereka tidak menjalankan aturan yang ada, faktanya selain tidak adanya tempat pencucian tangan mereka kebanyakan tidak memakai masker, malahan setiap menjelang pagi parkir kendaraan hingga meluber ke tengah jalan. Namun pihak instansi terkait terkesan membiarkan,” ungkapnya.
Agus akan melakukan kordinasi dengan pejabat daerah setempat di Kecamatan Genteng untuk menertibkan para pedagang ini.
Sementara, Supandi, Kades Genteng Kulon yang dikonfirmasi tentang hal itu, mengatakan sebenarnya pihak pasar aktif melakukan sosialisasi dan menyemprotkan disinfektan di lorong pasar dan tempat umum.
Hal itu diperoleh keterangan dari pihak pasar pada saat turun bersama Tiga Pilar Desa berkunjung ke Kantor Pasar Genteng 1.
“Kita sejak awal melakukan sosialisasi kepada warga untuk menggunakan masker, karena banyak warga yang mengeluh, termasuk sepakat dengan pihak pasar untuk mengimbau ke pedagang. Mereka juga akan menyediakan tempat cuci tangan dari tiap jarak 50 meter sampai 100 meter sekali,” ujarnya.
Rencananya, kata Supandi setelah itu besoknya bersama Tiga Pilar Desa akan membagikan masker dari Perempatan Kantor Pos sampai jalur ke Perempatan Lampu Merah Dusun Maron. Sosialisasi itu, jika masih tidak dihiraukan oleh warga, maka pihaknya akan menindak lanjuti terus.
“Pemakaian masker kan sebenarnya demi kebaikan pribadi masing masing selain kita antisipasi penyebaran Covid-19, kami akan terus bergerak berikan sosialisasi ke warga meski ini bukan kewenangan kami,tapi kami peduli karena hal itu ada di tempat kami,” terangnya. (sincan)