Madiun, seblang.com – Meskipun di tengah situasi yang serba sulit, ‘Tahu Cinta’ milik Nur Hawin (40) di Kelurahan Banjarejo Kota Madiun tetap terjaga stabilitas produksinya.
Meskipun harga kedelai sedang tinggi, Perusahaan tersebut mampu berproduksi antara 5-6 kwintal per hari. Kenaikkan harga bahan baku, memaksa Nur Hawin menaikkan harga jual. Dari Rp 40 ribu menjadi Rp 42 ribu per lembar tahu.
“Susah mas sejak harga kedelai naik, lha wong dulu itu cuma Rp 6 ribuan per kg, lha sekarang kok sudah Rp 9 ribu, apa gak 50% ini naiknya?,” ujarnya kepada jurnalis, Jumat (9/1/21).
Nur menambahkan bahwa perusahaan ‘Tahu Cinta’ miliknya itu dikerjakan karyawan 13 orang, sehingga bila mengurangi kuantitas produksi, bukanlah sebuah solusi.
“Kalau kami mengurangi produksi, itu bukan jalan keluar, lagian untuk mendapatkan tenaga kerja baru tak semudah yang yang dibayangkan, masih harus penyesuaian lagi,” Imbuhnya.
Faktor utama stabilitas kapasitas produksi tahu ‘cahaya asa’ yang saat ini lebih familiar dikenal ‘Tahu Cinta’ tak lain adalah kualitas hasil produksi dan kepercayaan konsumen serta target market pasar yang tepat. Meski Nur Hawin belum genap 10 tahun mendirikan perusahaan tahunya, berkat istri dan mertua yang sudah puluhan tahun menggeluti dunia per-tahu-an, menjadikan perusahaannya survive ditengah situasi sulit pandemi ini.











