“Bahan baku mudah di dapat. Sementara ini produksi tetap jalan,” terangnya.
Terkait leading sektor, dia mengaku tak kesulitan. Hasil produksi selain di wilayah Banyuwangi, juga dikirim ke Pulau Bali dan Jember. Meski begitu, dalam proses priduksi dia hanya mengalami kendala di mesin pembuatan arang.
“Pemasarannya lumayan. Kendalanya hanya di alat. Kita masih menginginkan uluran bantuan terkait mesin briket arang,” ujarnya.
Kelebihan produksi arang di tempat M. Sholeh Pradana adalah, selain arang yang dijual, limbah arang dari batok kelapa juga laku dijual untuk campuran pupuk organik. Karena turunan proses pembuatan arang batok kelapa menghasilkan asap cair untuk menanggulangi hama yang ramah lingkungan. Pelet arang bisa sebagai media tanam anggrek.
“Tambak udang sebagian juga pakai arang untuk filter airnya. Kita juga pernah mengikuti pemeran ekonomi kreatif di Banyuwangi. Saya pribadi sangat mendukung program UMKM. Karena bisa untuk lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,” pungkas M. Soleh Pradana.
Wartawan : M. Yudi Irawan











