Lebih lanjut Faid menjelaskan, proses kerja dari sistem panel surya ini nantinya, panel surya disinari oleh sinar matahari selama kurang lebih 6-8 jam. Kemudian sinar matahari diubah menjadi sebuah energi listrik dan dicontrol oleh solar charger controller yang dihubungkan ke dua baterai yang disediakan untuk menyimpan daya listrik. Baterai sudah penuh terisi energi listrik, akan ditunjukkan oleh indikator yang ada pada solar charger controller.
“Jika sudah penuh, baterai yang satu bisa dibawa pada kapal para nelayan sebagai pengganti genset untuk menyalakan lampu di kapal. Sedangkan baterai satunya tetap berada pada rumah baterai sebagai penghasil daya untuk menyalakan lampu di wilayah pantai dan juga lampu jalan,” jelas Faid.
Para nelayan dan masyarakat pun sangat antusias akan hal ini, terbukti pada saat para mahasiswa akan memasang panel surya, masyarakat sekitar berbondong-bondong datang dan membantu jalanya proses pemasangan di lokasi.
“Mereka antusias untuk menyimak proses penggunaan panel surya,” ujarnya.
Terlebih, dua bulan lagi akan memasuki musim melaut yang sering disebut musim baratan oleh para nelayan. Yang mana musim tersebut adalah musim melaut untuk menangkap cumi-cumi dan banyak ikan lainnya.
Pada musim itulah penerangan pada kapal menggunakan lampu yang begitu banyak. Sehingga, nantinya lampu yang berada dikapal bisa menggunakan daya listrik yang berasal dari baterai yang sudah diisi oleh panel surya. Para nelayan pun dapat memangkas biaya pembelian bahan bakar untuk genset yang ada di kapal mereka.

“Jika nanti kami gunakan lampu yang daya nya berasal dari baterai, tentu dapat menghemat penggunaan solar yang kami gunakan” Ujar Syaifudin, salah seorang warga nelayan setempat.
Dukungan pun juga berasal dari pihak desa yang sangat mensupport dan siap membantu dengan berusaha menganggarkan anggaran Desa, guna untuk memperbanyak panel surya dan baterai yang nantinya akan menghasilkan daya listrik yang lebih besar.
”kami sangat berterimakasih atas program yang sudah dilaksanakan oleh para mahasiswa dari poliwangi yang telah memberikan pengetahuan tentang panel surya guna mengatasi permasalahan yang ada di Desa kami, kedepan kami siap untuk membantu agar program ini berkembang dan berkelanjutan demi masyarkat” ujar Asnawi Kepala Dusun Pacemengan.
Dosen pembimbing dari tim Himpunan Mahasiswa TMK Poliwangi juga sangat berterimakasih akan respon positif dari masyarakat dan pihak desa yang bersedia menerima dan siap membantu jalan nya proses program ini.
“Respon positif dan bantuan dari masyarakat sangatlah berarti bagi kami dalam menyelesaikan program ini” terang Yedid Yonatan E.D S.T.,M.S selaku Dosen Pembimbing Tim PHDB Himpunan Mahasiswa Teknik Manufaktur Kapal Poliwangi. (guh)











