Mahasiswa TMK Politeknik Negeri Banyuwangi Ubah Sinar Matahari Menjadi Sumber Tenaga Listrik Untuk Penerangan Kapal Nelayan

by -1479 Views
Panel Surya Diterapkan Mahasiswa Teknik Manufaktur Kapal Poliwangi untuk penerangan kapal nelayan


Melalui Program Hibah Desa Binaan Tahun 2020, Himpunan Mahasiswa Teknik Manufaktur Kapal (TMK) Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) melakukan kegiatan pemanfaatan sinar matahari menjadi suatu inovasi.

Dengan menerapkan panel surya, sinar matahari yang melimpah di kawasan kampung nelayan ikan di Dusun Pacemengan, Desa Bimbingsari itu, dirubah oleh mahasiswa TMK Poliwangi menjadi sumber tenaga listrik untuk kebutuhan penerangan pada kapal para nelayan setempat.

Faid Taufikurrohman Ketua Tim Project mengatakan, kegiatan timnya tersebut didasari dengan keluhan para nelayan akan besarnya biaya operasional untuk melaut.

Pasalnya, selain harus membeli bahan bakar untuk mesin kapal, para nelayan juga harus mengeluarkan biaya untuk membeli bahan bakar genset untuk penghasil daya listrik guna menyalakan lampu penerangan saat berada di tengah laut.

“Harga bahan bakar yang dibutuhkan guna menyalakan genset di kapal sebagai penghasil daya listrik tergolong cukup besar. Terlebih biaya tersebut harus dikeluarkan tiap satu kali perjalanan,” kata Faid kepada seblang.com, Minggu (13/9).

“Untuk itu, penerapan panel surya penghasil daya listrik yang disimpan pada baterai, dapat menjadi alternative sebagai suatu inovasi yang dapat menyelesaikan hal tersebut,” sambungnya.

Tak sampai disitu, Himpunan Mahasiswa TMK Poliwangi itu juga merespon keluhan warga lainya. Para warga setempat mengeluhkan gelapnya lingkungan di Dusun Pecemengan karena selama satu tahun terakhir, lampu jalan tak berfungsi, karena adanya pemutusan daya.

Begitu juga, kondisi bibir pantai yang juga gelap saat malam hari. Sehingga dapat menjadi pemicu terjadinya tindak kriminalitas seperti pencurian komponen pada kapal yang bersandar.

Melihat hal tersebut, Faid dan timnya tergerak untuk menghibahkan 8 Panel surya dan 2 batrai serta komponen penunjang lainnya kepada pihak mitra dalam hal ini nelayan dan juga masyarakat pacemengan.

”Alat ini dikerjakan kurang lebih selama 3 bulan dan banyak pihak yang terlibat didalam proses pembuatannya” Kata Faid.

Faid menjelaskan, pengerjaan alat ini diawali dari proses mendesain alat dan kemudian dilakukan proses perakitan rangka panel dan pensettingan sistem panel surya di sebuah lahan kosong milik warga setempat.

“Adapun pengerjaan alat ini dilakukan oleh pihak mahasiswa teknik manufaktur kapal sendiri dengan dibimbing langsung oleh dosen pembimbing,” ujarnya.

iklan warung gazebo