Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menghadirkan shelter atau tempat singgah khusus bagi Pemerlu Atensi Sosial (PAS) sebagai upaya meningkatkan pelayanan sosial. Fasilitas ini disiapkan untuk menampung kelompok rentan seperti anak punk, pengamen jalanan, hingga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang terjaring dalam razia penertiban, sebelum mendapatkan penanganan dan pendampingan lebih lanjut.
“Shelter kita siapkan untuk memberikan layanan yang lebih optimal kepada PAS. Mereka akan ditempatkan di shelter ini sambil menunggu assessment dan penanganan berikutnya,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (21/4/2025).
Menurut Ipuk, keberadaan shelter ini memungkinkan dilakukan pembinaan dan intervensi secara menyeluruh agar warga PAS tidak lagi mencari nafkah di jalanan. Penanganan akan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan masing-masing individu.
“Dengan treatment yang tepat, mereka bisa bertahan dengan keterampilan yang dimiliki tanpa harus kembali ke jalan,” tambahnya.
Kelompok PAS mencakup masyarakat yang menjadi sasaran program kesejahteraan sosial, seperti anak-anak rentan, penyandang disabilitas, lansia terlantar, masyarakat berpendapatan rendah, korban bencana, hingga mereka yang memerlukan afirmasi khusus.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini, menjelaskan bahwa shelter tersebut menjadi tempat singgah sementara dengan durasi maksimal 3×24 jam. Setelah itu, warga PAS akan dipulangkan ke keluarganya, dikembalikan ke daerah asal, atau dirujuk ke fasilitas kesehatan jiwa jika diperlukan.
