Banyuwangi, seblang.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani merespons rencana penutupan total Jalur Gumitir oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali. Meski tidak menolak proyek perbaikan, Ipuk meminta agar penutupan tidak dilakukan sepenuhnya karena dampaknya dinilai sangat besar bagi masyarakat.
Jalur penghubung utama Banyuwangi–Jember tersebut dijadwalkan ditutup total selama Juli hingga September 2025 untuk mendukung pengerjaan proyek skala besar dengan alasan keselamatan.
“Bukan menolak, tapi kami harap ada pola baru. Jangan ditutup 100 persen karena dampaknya sangat signifikan,” ujar Ipuk, Senin (30/6/2025).
Ipuk menyoroti sejumlah kelompok yang sangat bergantung pada jalur tersebut, terutama pelajar, pedagang, dan pekerja lintas kabupaten. Ia mencontohkan siswa SMK di Kalibaru yang tinggal di wilayah Silo, Jember, yang setiap hari melintasi Jalur Gumitir untuk sekolah.
Menurutnya, jika akses ditutup total, mobilitas warga akan terganggu dan bisa memicu dampak ekonomi.
Sebagai alternatif, Ipuk mengusulkan sistem buka tutup atau pembatasan jenis kendaraan. Ia menyarankan agar kendaraan berat seperti truk dan fuso dialihkan melalui jalur lain, seperti Situbondo, sementara kendaraan kecil dan sepeda motor tetap diizinkan melintas.












