
Ia menjelaskan, penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari program yang telah dirancang sejak tahun 2024. Namun, pelaksanaannya disesuaikan dengan regulasi yang berlaku, sehingga realisasi bantuan biaya pendidikan dapat dilakukan pada tahun 2025, khususnya bagi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Imam Hidayat berharap program bantuan biaya pendidikan ini dapat terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang agar semakin banyak mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang terbantu dalam menyelesaikan pendidikan tinggi.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa pelaksanaan program bantuan ini memiliki landasan hukum yang kuat, di antaranya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Sosial Nomor 3 Tahun 2025, serta Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 25 Tahun 2025 tentang Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan dan/atau Beasiswa.
Adapun tujuan penyaluran bantuan ini adalah mendukung program prioritas pembangunan daerah sesuai visi dan misi Jawa Timur 2025–2030, yakni Nawa Bhakti Satya, khususnya dalam memperkuat akses dan mutu pendidikan yang merata dan berkeadilan. Selain itu, bantuan ini diharapkan mampu mendorong transformasi sosial melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia serta menjamin keberlanjutan studi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Penyerahan bantuan biaya pendidikan dilaksanakan pada Rabu (17/12/2025) di Gedung Islamic Center Surabaya. Acara tersebut dihadiri jajaran kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim, Direktur Utama Bank Jatim, pimpinan perguruan tinggi, serta para mahasiswa penerima bantuan.
Imam Hidayat menambahkan, alokasi pembiayaan bantuan pendidikan ini bersumber dari Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2025 yang dikelola oleh Biro Kesra Setdaprov Jatim. Sasaran penerima difokuskan kepada mahasiswa kategori desil 1 hingga 4 berdasarkan Data Tunggal Sosial.
“Melalui program ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur hadir untuk memastikan adik-adik mahasiswa tetap dapat melanjutkan pendidikan dan meningkatkan kualitas diri demi masa depan Jawa Timur yang lebih baik,” pungkasnya. (*/ady)












