Banyuwangi, seblang.com – Enam bulan sudah berlalu sejak peristiwa memilukan yang merenggut nyawa Dinda Carla Nur Anindita, bocah perempuan berusia tujuh tahun asal Kalibaru, Banyuwangi. Namun hingga kini, tak ada satu pun tersangka yang berhasil ditangkap. Keadilan yang dinanti keluarga korban belum juga datang.
Ayah korban, Ahmad Doni (35), tak pernah lelah bersuara. Ia terus menuntut kejelasan, bahkan meminta perhatian langsung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. “Saya mohon sangat untuk kasus ini, mohon sekali untuk dipantau dan didampingi,” ucapnya dengan nada putus asa.
Kematian tragis Carla terjadi pada 13 November 2024 silam. Tubuh kecilnya ditemukan tak bernyawa di sebuah kebun kosong, hanya 200 meter dari rumahnya di Dusun Baru Rejo, Desa Kalibaru Manis. Kondisinya mengenaskan: kancing baju seragam sekolah terlepas, luka di bagian mulut dan belakang kepala. Sepeda mini pink yang biasa ia gunakan untuk sekolah ditemukan di sungai. Di lokasi juga terdapat satu sepatu dan permen lollipop.Diduga kuat Carla menjadi korban kekerasan seksual yang berujung pada pembunuhan.
Namun proses penyelidikan yang diharapkan membawa terang, justru membuat keluarga korban semakin gelisah. “Sudah lebih dari enam bulan ini, hasilnya cuma seperti-seperti itu saja. Masih belum ada perkembangan yang signifikan,” keluh Doni. Ia juga mempertanyakan kejelasan hasil otopsi yang disebut rusak. “Harusnya bisa ditanyakan ke dokter forensiknya. Kenapa bisa rusak? Itu yang saya tidak mengerti.”











