Capaian Program Bongkar Ratoon di Kabupaten Malang Tembus 93 Persen, Ditargetkan Rampung 100 Persen Pertengahan Desember

by -0 Views
Wartawan: Ahmad Suseno
Editor: Herry W. Sulaksono
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Ir. Avicenna M. Saniputera, M.T., M.H.,


Malang, seblang.com – Program Bongkar Ratoon–Tumbuh yang dijalankan Kementerian Pertanian RI di Kabupaten Malang menunjukkan progres sangat signifikan. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Ir. Avicenna M. Saniputera, M.T., M.H., memastikan bahwa capaian program tersebut telah mendekati target maksimal.

Dalam rapat sosialisasi progres program bersama Direktur Hilirisasi Kementerian Pertanian RI, Avicenna menjelaskan bahwa alokasi awal program Bongkar Ratoon untuk Kabupaten Malang mencapai 15.000 hektare. Namun, karena penyesuaian waktu, target tersebut direvisi menjadi 7.500 hektare.

Kabupaten Malang ini sudah bisa menyerap kurang lebih 1.277 hektare untuk Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL), dengan realisasi sekitar 1.100 hektare. Itu artinya capaian kita sudah mendekati 93 persen,” ujar Avicenna di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Rabu (3/12/2025).

Ia menegaskan bahwa sisa waktu tanam masih memungkinkan capaian tersebut meningkat hingga maksimal.
“Insyaallah pada pertengahan Desember nanti capaian bisa mencapai 100 persen,” tambahnya optimistis.

Dalam rapat tersebut, Avicenna juga mengungkap adanya peluang penambahan kuota tanam. “Ada informasi tambahan kuota sekitar 1.500 hektare lagi. Kami sedang menjajaki lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk penambahan lahan tebu baru,” jelasnya.

Pemkab Malang memastikan bahwa perluasan areal tanam tidak akan mengambil lahan irigasi agar tidak menimbulkan konflik dengan tanaman pangan.
“Kami mencari lahan marginal, termasuk lahan kering, agar tidak berbenturan dengan kebutuhan sawah beririgasi. Lahan marginal ini sangat potensial untuk penanaman tebu baru,” ungkap Avicenna.

Ia juga menegaskan bahwa keterbatasan waktu tanam menjadi tantangan utama dalam penyelesaian target besar program ini.
“Waktu tanam tebu itu terbatas. Bongkar pertama harus selesai pada bulan November, sementara program baru diluncurkan sekitar September–Oktober. Jadi waktu efektif hanya 30 sampai 40 hari.”

Karena faktor tersebut, sebagian target 15.000 hektare berpotensi dilanjutkan pada tahun 2026.
“Untuk target besar itu sebenarnya 15.000 hektare. Jika tidak selesai tahun ini, sisanya kita harapkan bisa diambil tahun 2026,” tuturnya.

Avicenna juga memaparkan perkembangan terbaru program:

iklan warung gazebo