Situbondo, seblang.com – Mendapat tugas dari Bupati Situbondo terpilih Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau Mas Rio, Tim Transisi Situbondo Naik Kelas mendatangi kediaman Plt Bupati Nyai Khoirani di Besuki pada Rabu, 5 Februari 2025.
Salah satu Kapten Tim Transisi, Hari Budi Prasetya, yang hadir pada pertemuan tersebut menyampaikan langkah konkret dalam penanganan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Situbondo.
“Hari ini, rabu 5 Februari 2025, sengaja kami datang ke kediaman Bu Plt Bupati Situbondo untuk menanyakan komitmennya terkait bencana banjir yang melanda Situbondo sejak kemarin,” jelas Prasetya.
Prasetya menegaskan bahwa kondisi banjir ini tidak bisa disikapi dengan santai, mengingat dampaknya yang sangat merugikan masyarakat. “Di situasi bencana ini, kita tidak bisa hanya menunggu. Harus ada langkah konkret yang bisa dilakukan segera untuk meminimalisir dampak lebih lanjut,” ujarnya.
Selain itu, Prasetya menambahkan bahwa pemerintah kabupaten (Pemkab) harus segera berpikir strategis dan cepat karena dampaknya sudah dirasakan masyarakat.
“Kita harus berpikir lebih strategis soal banjir ini. Jika ada kendala anggaran, harus dicarikan solusinya. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan sesuai regulasi tanpa harus menunggu bantuan cair,” tegas Prasetya.
Sementara itu, Nyai Khoirani menyampaikan terimakasih atas langkah aktif Tim Transisi tersebut. Ia mengatakan jika masih diperlukan, Tim Transisi dapat melakukan koordinasi lanjutan dengan Pemkab Situbondo.
“Saya sampaikan terimakasih kepada Tim Transisi sudah pro aktif. Saya pastikan pemkab terbuka untuk koordinasi dengan Tim Transisi ke depannya bila masih dibutuhkan,” ujar Nyai Khoirano.
Plt Bupati Situbondo tersebut menambahkan, untuk saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sudah membuka dapur umum dan pendataan korban.
“Sementara ini, kemarin sudah kita instruksikan ke sejumlah dinas untuk dibuatkan dapur umum di beberapa titik lokasi banjir. Alhamdulillah, hari ini sudah ada itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nyai Khoirani mengatakan untuk bantuan lainnya tengah dilakukan pengusulan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
“Bantuan yang sifatnya lebih besar kita masih melakukan pengusulan bantuan ke Pemprov dan pusat,” ujarnya.
Sebagai informasi, data sementara daerah banjir meliputi Kecamatan Mlandingan dengan total warga terdampak sebanyak 800 KK, di dua desa yakni Mlandingan Kulon dan Sumber pinang.
Sedangkan di Kecamatan Kendit, ada 500 KK terdampak, tepatnya di Dusun Karanganyar Timur dan Barat Desa Kendit.
Selain itu, ada 12 rumah di Dusun Tambak Ukir rusak berat dan 4 rumah rusak berat di Dusun Secangan. Kemudian untuk di Bungatan, Desa Selowogo sebanyak 480 KK terdampak dengan rumah rusak sebanyak 6 rumah.
