Surabaya, seblang.com – Jelang pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru Tahun 2024, Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, dipimpin oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, menggelar rapat koordinasi lintas sektoral di Gedung Mahameru Mapolda Jatim pada Rabu (27/3).
Rakor kali ini bertujuan mempersiapkan Operasi Ketupat Semeru 2024 yang akan segera dilaksanakan untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 di wilayah hukum Polda Jatim.
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyampaikan hasil survei Kementerian Perhubungan RI melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT), yang memperkirakan jumlah pergerakan masyarakat saat musim mudik Lebaran 2024 mencapai 193,6 juta orang atau sekitar 71,7% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sekitar 16% atau sekitar 34 juta orang diprediksi akan melakukan perjalanan ke Jawa Timur.
“Diperkirakan masyarakat Jatim yang melakukan mudik sekitar 31 juta, namun yang akan masuk ke Jatim diperkirakan sekitar 34 juta,” kata Irjen Pol Imam Sugianto.
Kapolda Jatim juga menekankan bahwa Jawa Timur akan menjadi jalur perlintasan masyarakat dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan dibanding pergerakan masyarakat pada masa lebaran Idul Fitri 2023 yang mencapai 123,8 juta orang.
“Oleh karena itu, hari ini kita menggelar Rakor lintas sektoral dan sedang menyusun skema antisipasi pengamanan pada Operasi Ketupat Semeru 2024 yang akan berlangsung mulai tanggal 3-16 April 2024,” jelas Irjen Imam.
Kapolda Jatim menambahkan bahwa wilayah wisata juga perlu mendapat perhatian setelah lebaran karena libur panjang akan dimulai pada tanggal 10-11 Idul Fitri.
Untuk menghadapi situasi tersebut, Kapolda Jawa Timur mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyiagakan sekitar 16.000 personel gabungan dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, dan unsur pemerintah daerah setempat.
“Pasukan yang kita siapkan akan dinamis dan dapat bertambah sesuai dengan situasi atau pemetaan kerawanan yang akan kita temui di lapangan,” terang Kapolda Jatim.
Polda Jatim juga telah menyiapkan skema dan pola pengaturan terkait pemetaan kerawanan maupun kepadatan lalulintas.
Perlintasan sebidang juga menjadi perhatian, di mana sekitar 1300 perlintasan masih belum dijaga dengan baik.
“Saya telah menegaskan kepada para Kapolres untuk segera melakukan rapat koordinasi dengan Bupati dan Forkopimda Kabupaten/Kota setempat,” tegas Irjen Imam.
Polda Jatim juga telah menyiapkan sejumlah langkah progresif untuk mengatasi permasalahan yang kerap terjadi, terutama di daerah yang rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
“Mengingat mobilitas masyarakat yang tinggi, kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar arus lalu lintas dapat berjalan aman dan lancar,” ujar Irjen Imam.
Diprediksi arus mudik akan berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 5 hingga 7 Maret 2024, sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi selama 2 hari, yaitu pada tanggal 14 sampai 15 April 2024.
“Sasaran dari Ops Ketupat Semeru 2024 meliputi masyarakat yang melakukan ibadah, mudik, rekreasi, atau pendistribusian bahan pokok,” terang Kapolda Jatim.
Tempat yang menjadi sasaran meliputi jalur arteri, tol, alternatif, tempat ibadah, tempat hiburan, dan rest area.