Rektor Untag Banyuwangi: Masyarakat Kini Semakin Cerdas dan Rasional

by -741 Views
Rektor Untag 1945 Banyuwangi, Andang Subaharianto
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Dalam penilaian Rektor Untag 1945 Banyuwangi, Andang Subaharianto, mulai tahap awal sampai dengan memasuki masa akhir kampanye  situasi dan kondisi Banyuwangi masih kondusif. Namun yang dilakukan hanya mengamati permukaan tidak detail. Sehingga mendengar pendapat dari kalangan masyarakat ketika mencari makan, ngobrol ditempat kuliner yang tersebar di wilayah Banyuwangi. Suasananya masih dalam tatanan yang kondusif terkendali meskipun beberapa waktu lalu muncul black campaign.

Menurut dia setelah membaca di media ada kelompok masyarakat yang merespon secara reaktif. “Saya mendapatkan informasi tentang spanduk-spanduk yang memojokkan gender. Perempuan seolah-olah  hanya berurusan domestik, dimetaforsakan dengan kasur, sumur, dan dapur. Kalau saya melihat teksnya bisa ditafsirkan black campaign, karena jelas itu teks tersebut mengarah dan merendahkan pada salah satu calon.. Jika masyarakat Banyuwangi cerdas dan kritis seharusnya tidak bereaksi berlebihan. Mengapa ?

iklan aston

Karena teks itu sudah dileburkan dengan fakta dan realitas yang ada. Sejarah kabupaten Banyuwangi pernah dipimpin oleh bupati perempuan  Ratna Ani Lestari. Kemudian Gubernur Jawa Timur (Jatim) hari ini sosok perempuan Bu Khofifah Indar Parawansa. Selanjutnya Walikota Surabaya, Bu Risma juga perempuan yang prestasinya sampai kancah internasional. Bupati kabupaten Jember,  Faida mampu  menjadi bupati satu periode dan saat ini pun beliau lolos melalui jalur independen yang membuktikan bahwa memang Bu Faida ini memiliki kualitas yang tidak bisa diragukan, imbuh pria asal Blitar tersebut.

Sejarah negara Indonesia, sosok Ibu Megawati dari PDI Perjuangan, wakil presiden kemudian mampu menjad presiden RI perempuan yang pertama. Selanjutnya ketua parlemen Indonesia saat ini dipimpin perempuan Puan Maharani.

Megawati, sebagai Ketua umum partai, bertahun-tahun memimpin sebuah parpol terbesar di Indonesia yang dua periode mampu mengantarkan kadernya Jokowi sebagai presiden RI saat ini dan dua kali menjadi pemenang dalam pemilu. Partai baru pun yaitu PSI ketuanya perempuan yaitu Grace Natali, tambah Andang.

Sehingga apabila masyarakat belajar fakta dan sejarah secara tidak langsung teks tadi gugur, maka kalau masyarakat Banyuwangi kritis hal-hal tersebut tidak perlu direspon yang sengit dan tidak perlu dibicarakan teks itu akan mati dengan sendirinya.

“Teks tadi dimunculkan dalam konteks yang sangat sangat tidak tepat, jadi ya kalau dalam kontes politik ya tidak ada nilai politisnya karena teks tadi dapat direduksi dengan fakta sejarah tadi. Wilayah regional Jatim dan nasional membantah jadi tidak perlu diperdebatkan kembali, karena bisa gugur dengan sendirinya,”ujarnya.

Lebih lanjut Alumni Fakultas Sastra Universitas Jember mengungkapkan apabila boleh menyarankan pada semua pihak pemilu itu bagian dari demokrasi, maka apapun harus upayakan agar pemilu itu berjalan dengan baik. Lalu terbentuk satu pemilih yang rasional, memilih calon pemimpin harus melihat dengan secara kompleks, pemilih rasional ini harus diupayakan agar pemilih rasional itu terbentuk.

Namun Andang memang tidak terlalu yakin pendidikan politik masyarakat tidak berjalan dengan baik. Sehingga masih sering disana-sini menemukan fakta bukan pemilih rasional, bukan wacana yang rasional tapi wacana yang fragmatis dan emosional, wacana fragamatis yaitu wacana uang yang ”wani piro” kira-kira seperti itu.

“Padahal menuju politik yang baik adalah politik gagasan bukan politik uang, transaksi uang atau material melainkan transaksi gagasan,” jelas pria berkacamata minus itu.

Apabila masyarakat tidak memiliki preferensi yang rasional, maka dia akan enggan untuk datang memilih. Hal itu sangat kompleks, dengan adanya preferensi yang dimiliki masyarakat, maka masyarakat akan memiliki sosok atau figur rasional yang menarik bagi mereka.

“Jadi ini tugas semua pihak termasuk  kampus juga memberikan preferensi bagi masyarakat supaya mereka tertarik untuk datang memilih. Lebih khusunya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar profesional dalam men jalankan tugas dan kewajiban sebagai penyelenggara agar partisipasi itu baik, prosesnya baik, dan ujung dari proses itu menghasilkan pemimpin yang baik,” pungkas Andang.

Wartawan : Nurhadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.