Banyuwangi, seblang.com – Program-program yang ditawarkan pasangan calon (Paslon) bupati-wakil bupati Banyuwangi nomer urut 2 Ipuk Fiestandani Azwar Anas-H. Sugirah (Ipuk-H. Sugirah ) adalah program kongkret, terukur dan realistis.
Program yang sebenarnya sangat sederhana namun menjadi istimewa karena tepat. Dalam artian program-programnya dirancang untuk tepat anggaran, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat kebutuhan. Pernyataan tersebut disampaikan Rudi Hartono Latief, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Projo kabupaten Banyuwangi melalui WhatsApp Minggu (15/11).
Menurut dia mendasarkan pada program Nawacita pemerintah Jokowi dan menemukan dan mengenali kondisi riil warga Banyuwangi.
“Dan yang lebih membuatnya istimewa lagi adalah Ipuk sebagai istri dari Abdullah Azwar Anas pasti yang lebih mampu melanjutkan hal-hal baik di masa Bupati Anas, memberi solusi atas kekurangannya dan kian menyempurnakan capaian-capaian dahsyat selama ini,” katanya.
Karena Kang Anas sendiri yang menjadi mentornya. Makanya Anas mencalonkan Ipuk sebagai suksesornya. “Ia sangat tahu kapasitas dan kualitas Ipuk sosok yang mampu menyempurnakan keberhasilan yang akan diwariskannya daripada figur wakil bupatinya selama ini,” jelas tokoh asal Kecamatan Genteng itu.
Selanjutnya pria berkacamata minus itu menuturkan sejauh ini ikhtiar untuk memastikan kemenangan rakyat menjadikan paslon Ipuk-H. Sugirah sebagai pemimpin Banyuwangi masa bakti 2020-2025 dinilai sudah on the track.
Rudi Latief menambahkan meskipun banyak isu negatif bahkan hingga fitnah yang diarahlkan kepada mereka, namun Ipuk-H. Sugirah memilih tidak membalas. Tidak ada waktu untuk hal-hal yang seperti itu dan tidak ada manfaatnya bahkan justru berpotensi memicu saling bermusuhan sesama warga.
Di sisa waktu masa kampanye yang ada, pengurus PROJO disemua tingkatan akan terus meningkatkan kualitas canvassing, menyapa hati warga, menebar optimisme, mensosialisasikan program dan misi dan visi serta mengajak bersama membangun sinergi untuk Banyuwangi yang lebih baik lagi,imbuhnya.
”Dan itu pula yang akan dilakukan PROJO Banyuwangi secara lebih masif. Kami maksimalkan segenap potensi jaringan untuk lebih gasspoll dengan keswadayaan warga bergotongroyong memilih orang terbaik diantara kontestan yang ada,” tegas Rudi.
Dalam catatan sejarah Pemilu sebelumnya, lanjut dia, PROJO meyakini Jokowi adalah orang baik yang layak diperjuangkan untuk menjadi pemimpin negeri. Karenanya PROJO berjibaku secara militan dengan swadaya goyong royong memenangkannya dan faktanya sukses menjadi presiden RI untuk kali kedua.
Dalam kontestasi Pilkada Banyuwangi, PROJO meyakini Mbok Ipuk adalah orang baik yang layak diperjuangkan untuk menjadi pemimpin Banyuwangi. Karenanya PROJO gasspoll secara swadaya goyongroyong turut memastikan kemenangannya, ujar Rudi.
Selanjutnya dia menegaskan PROJO Banyuwangi menolak segala bentuk kampanye hitam. Siapapun pelakunya harus diganjar secara sosial, politik, atau bahkan hukum. Siapapun yang menjadi pemenang adalah bupati Banyuwangi bagi segenap warga. Maka harus dihindari segala bentuk perilaku yang berpotensi permusuhan dan memecah belah antar sesama warga. Pelaku kampanye hitam (Black Campaign) dan politik uang (Money Politic) adalah musuh bersama yang harus dilenyapkan.
Bagi Projo Pilkada adalah monentum pendidikan politik warga melalui adu konsep, penawaran program dan penyampaian visi misi masing-masing paslon bupati-wakil bupati Banyuwangi mendatang.
”Jangan sampai dirusak orang-orang kurang waras yang memaksakan kehendak demi keuntungan dirinya, dengan menghalalkan segala cara lantas memutar balikkan realita melalui hasut, menebar fitnah dan adu domba,” tegas Rudi.
Wartawan : Nurhadi
